4 Kawasan Rawan Macet dan Kecelakaan Dibahas Dalam Forum Lalulintas Angkutan Jalan Kota Batu

4 Kawasan Rawan Macet dan Kecelakaan Dibahas Dalam Forum Lalulintas Angkutan Jalan Kota Batu

Batu malangupdatenews99 – Empat kawasan yang kerap menimbulkam kemacetan dan rawan kecelakaan menjadi topik utama dalam Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Royal Orchid Garden, Kota Batu, Rabu (7/6/2023 ).

Keempat kawasan yang menjadi sorotan dan memilki tingkat urgensitas yang tinggi serta memerlukan penanganan gerak cepat ( Gercep ) yaitu  jalur jalan rajekwesi Klemuk, Jl. Giripurno ( Jurang Susuh), Jalan Dusun Toyomerto, serta Jalan Dewi Sartika di depan Pasar Induk Kota Batu.

Guna membahas keempat kawasan tersebut Dinas Perhubungan Kota Batu sebagai leading sektor mengundang dinas lain yang terkait dalam penanganan permasalahan kemacetan lalu lintas yakni PJ. Walikota Batu, Forkompinda Batu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Polres Batu, Aliansi Pengemudi Mobil Penumpang Umum (AMPU) Kota Batu, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Batu, PUPRD Provinsi Jawa Timur, Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Kalangan akademisi, Kepala Desa Songgokerto serta lembaga dan organisasi terkait lainnya.

Kegiatan sehari dengan mengambil tema “ Urgensi Sarana Prasarana LLAJ Dalam Mewujudkan Keselamatan Berkendaraan Di Kota Batu “.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Imam Suryono, mengungkapkan pentingnya penanganan segera terhadap keempat kawasan tersebut, dan membahasnya dari berbagai langkah untuk meningkatkan keselamatan jalan.

“ Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana seperti pemasangan rambu dan marka jalan, papan petunjuk himbauan, serta penggunaan lampu penanda dan lampu peringatan, running light dan guard rail. Selain itu, ada juga usulan untuk melakukan rekayasa lalu lintas pada jalur Klemuk, Toyomerto, Jurang Susuh, dan Jalan Dewi Sartika.” Ungkap Imam Suryono

Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengapresiasi terhadap kegiatan ini, karena ini merupakan keinginan bersama guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena Kota Modern, kota Maju dimana transportasinya memberikan kenyamanan bagi masyarakatnya.

“ Dari alur diskusi dan paparan tadi, setelah saya amati, intinya bagaimana arus transportasi bisa layak dinikmati rakyat. Kota Batu memliki jalan Provinsi dan jalan Pemkot Batu sendiri tapi tidak punya jalan Nasional. Untuk mewujudkan kondisi jalan yang baik perlu effort dalam mewujudkan kondisi yang baik seperti bagaimana Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Batu, Organda dan lainya menunjukkan kerjasama dan kolaborasi yang baik “ Ungkap Aries.

Disebutkan, masyarakat perlu ditingkatkann disiplin dan kesadarannya dalam berlalu lintas. Misal mayarakat minta jalan sempit dilebarkan, ditutup jalan-jalan berlubang dan sebagainya, terus bagaimana apa ada perubahan perilaku masyarakat terhadap apa yang telah Pemerintah lakukan.

“ Ada yang mengeluh di media sosial, ya saya jawab Bapak jalan berlubang minta ditambal, setelah ditambah di kritik lagi karena jalannya menjadi bergelombang. Yang jadi pertanyaan yang salah siapa, Pemerintah atau masyarakat yang tidak bersyukur. Jika ada gudukan usai ditambal itu lebih baik daripada jalan yang berlubang. Hikmahnya jika ada gundukan, maka laju kendaraan  kita tidak ngebut. Jika jalan kondisi mulus maka laju kendaraan cepat dan ngebut-ngebutan akhirnya terjadi kecelakaan “ lanjut PJ. Walikota.

Menyinggung di kawasan Jalan Rajekwesi Klemuk, dari peserta Forum mengusulkan agar kawasan Klemuk dikeluarkan dari Google map, sehingga masyarakat tidak melewati jalur itu. Menurut Aries tidak mungkin bisa menghapus Klemuk dari Google map, jika setiap hari masyarakat masih melewati kawasan itu, secara otomatis kesibukan arus terpotret di satelit, maka selalu mencul dalam google map.

“ Oleh karena itu dalam forum ini bisa menghasilkan rumusan dan kesimpulan terhadap penataan kawasan Klemuk, apa diatuir satu arah , dipasang portal dan kendaraan jenis apa saja yang diperkenan melalui kawasan itu. Kita akan membicarakan dengan pihak Perhutani dalam pengembangan kawsan Klemuk. Tidak mungkin kawasan hutan milik Perhutani dijual, yang penting ada petugas dari Dishub yang setiap hari ada disana “ tambahnya.

Sementara untuk Jalan Dewi Sartika di depan Pasar Induk Kota Batu, diusulkan untuk dibangun jembatan penyeberangan demi keselamatan dan kenyamanan.

“Kalau Saya setuju  pembangunan jembatan penyebrangan sistem underpass. Karena lebih menekankan estetikan dan keindahan serta keselamatan kenyaman pejalan kaki. Kita akan koordinasikan dulu dengan Pemprov, jika setuju akan dibangun underpass,” Jelas Aries Agung Paewei. ( Eno )