Mbak Sri Warga Rodowo Tertabrak Kereta Api Pengangkut BBM

Mbak Sri Warga Rodowo Tertabrak Kereta Api Pengangkut BBM

 

MALANG UPDATE NEWS99, – Sriani (55), atau akrab dipanggila Mbak Sri, warga Jalan Brigjen Slamet Riadi 10 RT 09 RW 03 Kelurahan Oro Oro Dowo Kecamatan Klojen, tewas tertabrak kereta api pengangkut BBM di perlintasan Jl Batanghari, kelurahan Rampal Celaket, kecamatan Klojen, Kota Malang, Jumat (1/11/2024) pagi.

Sugeng (45) menjelaskan wanita bernama Sriani itu awalnya duduk di warung dekat rel kereta api sekitar pukul 08.15. Beberapa waktu kemudian, terlihat kereta pengangkut BBM melintas dari arah selatan ke utara.

Saat itu Sriani langsung berlari dan duduk di tengah rel. Wanita itu pun langsung tertabrak kereta api. Tubuhnya terseret 3 meter.

Menurut Sugeng, Kejadian itu terjadi sekitar pukul 08.25 WIB, sesaat sebelum kereta melintas, korban langsung berlari dan duduk di tengah rel dan tertabrak kereta api hingga tubuhnya terseret sejauh 3 meter.

Kejadiannya berlangsung cepat, sehingga tidak ada satu pun warga yang memperingatkan wanita itu.

Usai kereta itu melintas, barulah diketahui bahwa korban sudah tergeletak meninggal dengan kondisi mengenaskan.

“Kondisinya hancur terutama kaki, namun kepalanya masih utuh dan bisa dikenali.” bebernya.

Setelah itu, warga sekitar langsung menghubungi petugas kepolisian. Tidak lama kemudian, petugas Polsek Klojen bersama tim medis dan ambulan dari Satkom RJT Kota Malang, tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

“Saya kurang tahu, kenapa korban melakukan hal itu. Namun sepertinya, korban memang sengaja mengakhiri hidupnya,” ungkapnya.

Diketahui oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Rampal Celaket, Aiptu Choirul Ichsan, bahwa identitas wanita yang tertabrak kereta api itu bernama Sriani (55), yang tertulis dalam buku catatatnya, sepertinya, korban sudah menyiapkan sebelum mengakhiri hidupnya.

“Jadi, korban ini tidak membawa kartu identitas apapun. Namun saat kami cek lebih lanjut, ternyata korban ini membawa buku catatan yang berisi identitasnya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, masih belum diketahui apa yang menjadi motif atau penyebab hingga korban melakukan hal tersebut.

Menurutnya, Saat ini, jenazah masih berada di Kamar Jenazah RSSA Malang, menunggu pihak keluarga rencananya akan segera mengambila jenasah korban. (awik/kw)