malang.updatenews99.com – Malang, di Lupa Lelah Cafe, Jl. Ikan Tombro No. 27 Komplek Cafe Sudimoro Kota Malang, telah diselenggarakan Ngopi bareng bertajuk “Tahapan Pemilu 2024 & Ancaman Politik Pecah Belah”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ngalam Media Center pada Jum’at (12/8) dimulai hampir jam delapan malam.
Pesta demokrasi di Indonesia sudah mulai terasa hangat walaupun Pemilu 2024 masih beberapa tahun lagi akan digelar sementara KPU juga mulai melakukan verifikasi partai peserta Pemilu sekaligus mensosialisasikan tahapan Pemilu 2024 kepada para pemilihnya dalam waktu dekat. (13/8/2022)
Bagaimanapun juga, semua pihak bisa diharapkan untuk memberikan edukasi politik yang baik dan santun kepada masyarakat dan pentingnya antisipasi ancaman politik pecah belah di kalangan masyarakat itu sendiri. Ini amat penting untuk diperhatikan demi Kota Malang lebih adem dan kondusif, di sinilah peran media sangat diharapkan sebagai pilar terciptanya pemilu 2024 berjalan damai dan penuh kekeluargaan.
Isu “Politik Pecah Belah” dari pengamatan para awak media, tokoh akademisi dan tokoh masyarakat menjadi perhatian khusus untuk dibahas dan dicarikan penawarnya. So, digelarkan dialogue antar awak media yang ada di Kota Malang bersama I Made Ketua DPRD, Pemerintah Daerah (Wakil Walikota, Edy Sofyan), KPU, Bawaslu, Kapolresta Malang, dan Akademisi (Unibraw).
Dalam suasana Ngopi bareng, tidak banyak membahas sosialisasi pemilih muda dan pemilih pindah TPS serta verifikasi justru yang banyak dibahas adalah peran jurnalisme terhadap masyarakat untuk menghindari politik pecah belah dan disintegrasi bangsa. Memang hal itu tidak kalah jauh pentingnya.
Seperti kita ketahui, masih banyak masyarakat khususnya kaum pemilih muda yang belum mengetahui tahapan Pemilu 2024 yang akan kita laksanakan dalam waktu dekat. Kita juga tidak ingin terulang lagi ancaman politik pecah belah seperti yang terjadi beberapa pemilu sebelumnya.
Moreover, I Made Riandiana Kartika, SE., M.M, Ketua DPRD Kota Malang menyampaikan bahwa walaupun jumat malam adalah final U 16 Indonesia vs Vietnam yang dinantikan, Made memilih datang ke acara dialogue dan ngopi bareng membahas Kota Malang menghadapi pemilu 2024 ke depan.
Ketua DPRD mengucapkan terimakasih kepada seluruh media yang mempunyai kesadaran tinggi hingga bisa menjaga kedamaian untuk menghadapi pemilu ke depan agar tidak ada politik pecah belah yang membuat kegaduhan pemilu.
Karena karena Kota Malang ini adalah miniatur Indonesia setelah Jakarta, kenapa?, karena ada berbagai suku bangsa, bahasa, agama dan banyaknya aliran kepercayaan.
“Dengan banyaknya perbedaan ini merupakan potensi besar untuk dipecah belah, di sinilah peran media sangat kami harapkan untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat dan memberikan informasi yang benar dan menyejukkan masyarakat untuk menghadapi pemilu.” Kata Ketua DPRD, Made.
“Pelangi tidaklah indah tanpa ada warna-warna yang berbeda, dengan perbedaan warna itulah terciptanya indahnya pelangi.” Ucap made sebagai Ketua DPRD Kota Malang mendadak berubah menjadi sang pujangga dadakan.
Harapannya ke depan, terkait dana pemilu dari APBD Kota Malang, kepada KPU dan Bawas Kota Malang untuk benar-benar memanfaatkan dana pemilu, pengawasan dan media agar menggunakannya sebagai-baiknya dan penuh tanggungjawab. Disampaikan oleh Made di depan awak media dari berbagai media online, cetak dan media TV.
Kombes Pol Budi Hermanto S.I.K, Kepala Polresta Kota Malang yang diwakili oleh Kasat Intelkam Polresta Malang menyampaikan, bahwa “Mari kita kawal seluruh kegiatan pemilu 2024 ke depan agar senantiasa dalam kondisi hijau dan aman.” Katanya.
Aminah Asminingtyas S.P, Msi, Ketua KPUD Kota Malang yang diwakili M. Thoyib mengatakan, Soal anggaran itu dilihat pada proporsi anggaran tapi sering tidak tau penggunaannya, bahwa anggaran itu karena hasil dari review anggaran, dari hasil review tersebut baru diajukan pada pemkot.
Soal anggaran pada dasarnya adalah pada ploting anggaran, contoh, ketika kita sudah mengajukan ploting konsumsi ternyata di coret. jadi kita perlu mengatur strategi atau menyiasatinya dengan berbagai kegiatan seperti ini termasuk melibatkan pihak mededia.
“Kepada semua perusahaan media,
kami harapkan perusahaan media harus mengajukan anggota bakohumas di KPU agar kami bisa berbagi informasi dan penganggaran terkait kegiatan tersebut.” Kata wakil ketua KPU. Kata M. Thoyib.
Alim Mustofa S.Sos, M.Ap, Ketua Bawaslu Kota Malang mengatakan, “Black campaign ke depan diharapkan tidak terjadi dan yg terpenting ke depan adalah edukasi politik bagi masyarakat agar tidak terjadi pecah belah di kalangan masyarakat karena pemilu 2024.” Tegasnya.
So, Political Education itu penting bagi masyarakat agar tidak terjadi kegaduhan atau kekhawatiran isue-isue negatif di masyarakat. Soal tempat ibadah sebagai tempat kampanye partai politik itu tidak akan terjadi selama pendidikan dan sosialisasi pemilu itu disampaikan dengan cara benar, bahwasanya bagaimana cara berpolitik baik dan santun itu.
Dari Akademisi, UB, DR. Imron fakultas fisip menyampaikan, “Pemilu itu bukan menjadi pemicu kegaduhan di masyarakat atau terjadinya pecah belah politik yg ada di masyarakat, di situlah peran media sangat sangat dibutuhkan untuk menciptakan kondisi Kota Malang menjadi adem ayem menjelang pemilu 2024.”
“Justru pemilihan langsung itu sudah terjadi di Indonesia sudah berpuluh-puluh tahun di setiap pemilihan Kades.” Tegasnya.
Acara ngopi bareng di “Lupa Lelah Cafe”, dihadiri Wakil Wali Kota Malang, Edy Sofiyan, beliau menyampaikan bahwa, “Yang terpenting pemilu berjalan damai, pemilu itu bukan tujuan, yg terpenting adalah bagaimana partai politik itu bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.” Tegasnya.
“Soal anggaran pemilu sudah menjadi bahasan bersama teman-teman di dewan. Jangan khawatir. Tapi tolong digunakan. sebaik-baiknya.” Pesan Edy, Wakil Walikota Malang. (red.kdr)