MALANG, UPDATE NEWS99, – Ketua DPP PDI Perjuangan, Dr. Ahmad Basarah melakukan konsolidasi, mulai dari pengurus DPC partai, PAC, Ranting, Sayap partai dan Caleg dari 5 dapil Kota Malang memadati Hall Akasia Hotel Savana Malang, dalam acara konsolidasi politik caleg dan pilpres 2024. Senin (23/10/2023).
Ahmad Basarah yang akrab dipanggil ‘Baskara’, juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dan Anggota DPR RI Dapil VI Malang Raya, menjadi perhatian utama dalam acara tersebut.
Turut mendampingi Dr. Ahmad Basarah adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, Direktur Pendopo Aspirasi AB Center, Syaifudin Zuhri, Calon Legislatif PDI Perjuangan Prov. Jatim, Dapil VI Malang Raya, dan tokoh pemuda Malang Raya, Ir. R. Agoes Soerjanto, MT.
I Made Riandiana Kartika setelah mengikuti Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober di Balai Kota Malang bersama Ahmad Basarah disambung kegiatan konsolidasi partai di Hotel Savana tepat pukul 14.05. WiB.
Made, dalam sambutannya jelas dan tegas bahwa loyalitas kader PDI Perjuangan Kota Malang tak diragukan, hanya hitungan jam instruksi partai, seluruh pengurus sigap datang sesuai perintah.
“Hari ini perintah sudah kita laksanakan. Bapak Basarah, jangankan hitungan jam, apapun kondisinya, kami siap melaksanakan perintah partai, padahal hari ini hari senin, jam kerja. Kehadirannya 98%,” papar Made.
“Bapak Dr. Ahmad Basarah, sampaikan ke Ibu Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum PDI Perjuangan bahwa beliau tidak sendirian, Ibu bersama kami, DPC PDI Perjuangan Kota Malang!, pesan Made.
“Dan, Bapak Ahmad Basarah yang selama ini mendampingi Pak Ganjar hahis-habisan yang juga selama ini mendampingi kami, Bapak tidak sendirian, Bapak bersama kami!” tegas Made.
Dr. Ahmad Basarah memberikan instruksi kepada para kader dan pengurus PDI Perjuangan Kota Malang untuk tidak terpengaruh dansa-dansa politik yang di luar sana.
Ia menyampaikan untuk terus meningkatkan intensitas kegiatan turun langsung ke masyarakat dalam rangka memenangkan PDI Perjuangan dan Pilpres 2024.
Dalam kesempatan itu, Basarah singgung soal budaya politik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Menurut Basarah, keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dinilai memberikan etika politik yang sangat berharga.
“Bisa saja anaknya sendiri, Mbak Puan untuk maju pilpres, kan Ibu Mega diberikan hak priogratif untuk memilih capres dan wakilnya di kontestasi pilpres 2024, kenapa beliau tidak lakukan itu? Itulah etika politik yang diajarkan oleh Ibu Mega,” tutur Basarah.
Ia sampaikan, pengalaman ini pernah terjadi di tahun 2014 lalu, bahwa Ibu Megawati menjadikan Jokowi sebagai capres dari PDI Perjuangan dan all out Ibu Megawati bersama rakyat memenangkannya hingga 2 periode.
Memyinggung soal petugas partai, Ia sampaikan, istilah petugas itu ada sejak konggres PDI Perjuangan tahun 2005 yang lalu, tapi kenapa istilah itu diributkan sekarang?
“Di dalam tiga pilar partai, berdasarkan keputusan konggres partai, partai menugaskan kadernya untuk berjuang di legislatif, di eksekutif dan di tingkatan kepengurusan partai. Itulah tiga pilar partai. Itulah penugasan partai. Keputusan konggres partai, ketua umum itu juga disebut petugas partai. Kenapa baru sekarang diributkan?” tutur Basarah penuh tanya.
“Contoh, kader partai ditugaskan untuk berjuang menjadi anggota legislatif, kader partai ditugaskan untuk berjuang menjadi kepala desa, kepala daerah dan bahkan Presiden dan wakil presiden. Dus! Partai menugaskan kadernya ada di tiga pilar partai itu! Itulah petugas partai! Partai mempunyai istilahnya sendiri-sendiri,” tutupnya. (ria/awik/kdr)
Editor: malangupdatenews99.com