Batumalangupdatenews99- Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pariwisata menggelar “Batu Art Flower Carnival” di Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu, Minggu (27/11).
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengikuti acara ini dengan sepeda hias bunga untuk mengawali karnaval bersama rombongan Kepala Desa dan Lurah beserta Ketua TP PKK desa/kelurahan.
Dewanti menjelaskan karnaval ini bertujuan untuk menggerakkan perekonomian dan memamerkan rangkaian bunga di Kota Batu. Dengan begitu, petani bunga akan terbantu, masyarakat terhibur dan gembira melihat berbagai keindahan dari rangkaian bunga tersebut.
“Harapannya, dengan karnaval ini, kita saling bergembira dan saling menguatkan ekonomi,” kata Dewanti.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq, mengungkapkan karnaval didukung berbagai pihak. Mulai dari desa/kelurahan, Kecamatan, PHRI, Dinas Pariwisata, pelaku industri pariwisata dan perbankan.
“Penyelenggaraan ini akan jadi ajang tahunan . Diharapkan mampu mendorong semangat pelestarian lingkungan, khususnya bagi masyarakat Kota Batu di Jawa Timur,” ujar Arief.
Batu Art Flower Carnival dimeriahkan dengan pawai budaya khas Kota Batu, parade mobil hias, atraksi kelompok seni Kota Batu ,diikuti 100 mobil hias dari 33 peserta yang berasal dari 24 desa/kelurahan dan kecamatan se Kota Batu.
“Termasuk partisipasi seluruh OPD Pemkot Batu hingga Bank Jatim, serta partisipasi dari destinasi wisata seperti Jatim Park Group, Selecta. parade mobil hias kontingan menampilkan miniatur potensi yang ada di desa/kelurahan masing-masing,” ungkap Arief.
Disebutkan ,Batu Art Flower Carnival juga diikuti atraksi kelompok seni Kota Batu. Diantaranya tari bantengan, kuda lumping dan sanduk.
Event kali ini, menurut Arief, akan menjadi ikon Kota Batu dan akan terus dikembangkan sebagai salah satu agenda dalam kalender event wisata tahunan di Kota Batu.
“Standar kualitas peserta yang ditampilkan jadi pertimbangan utama, sehingga seluruh kontingen dengan kekuatan mencapai 100 mobil pawai dapat tampil dengan hebat, semarak dan mengangkat potensi kearifan lokal masing-masing,” tutup Arief. ( Eno )