Batu Hospitality Centre Cetak Tenaga Profesional Hotel Siap Kerja

Batu Hospitality Centre Cetak Tenaga Profesional Hotel Siap Kerja

 

Batu malangupdatenews99- Dalam upaya untuk meningkatkan layanan kepada para tamu, para General Manager (GM) dari sejumlah hotel ternama di Batu bersatu untuk mendirikan “Batu Hospitality Centre”.

Lembaga pelatihan kerja Swasta ini bertujuan menghasilkan tenaga profesional hotel yang berkualitas tinggi.

Direktur Batu Hospitality Centre (BHC) Rocky menyatakan langkah signifikan ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten dan berpengetahuan dalam industri perhotelan.

” Oleh karena itu kemudian kami dirikan Batu Hospitality Centre diharapkan akan memberikan pelatihan intensif yang mencakup aspek-aspek kunci dalam pelayanan tamu, manajemen hotel, dan keahlian teknis terkait ” Ungkap Rocky yang juga GM Hotel Aston Inn Batu.

Disebutkan para peserta pelatihan minimal pendidikan SLTA akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dari praktisi berpengalaman dan mendapatkan wawasan langsung dalam berbagai situasi perhotelan.

” masa pendidikan hanya 9 bulan, dimana peserta mendalami materi ilmu di kampus 3 bulan dan 6 bulan praktek di hotel pendiri BHC sendiri seperti Aston Inn Batu, Onsen, Samara dan Selecta” urai Rocky di kampus BHC Kaliwatu Rafting Batu.

” Peserta yang lulus langsung dijamin mendapat pekerjaan,karena materi yang diajar itu yang diperlukan bagi industri perhotelan ” lanjutnya.

Dengan fokus pada pemberian layanan terbaik, lembaga ini berkomitmen untuk menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya profesional tetapi juga berorientasi pada kepuasan tamu.

Para GM Hotel yang terlibat dalam inisiatif ini menyatakan harapannya bahwa Batu Hospitality Centre dapat menjadi pusat keunggulan dalam melatih calon-calon profesional hotel yang siap menghadapi tuntutan industri perhotelan yang dinamis.

Jumlah peserta satu angkatan hanya 15 orang, kali ini baru masuk angkatan pertama. Para calon peserta pelatihan diundang untuk mendaftar dan menjadi bagian dari program pelatihan yang akan membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam karir di dunia perhotelan.

Rocky memaparkan kota Batu keindahan alamnya sangat memukau, menjadi destinasi utama para wisatawan yang mencari hibura

Meski pemandangannya menawan, namun tantangan utama muncul yakni aspek penginapan, di Batu harganya cenderung tinggi.

Destinasi wisatawan malam hari di kota Batu terbatas, saat ini paling hanya di BNS dan Alun-Alun saja.

Hal ini membuat wisatawan lebih memilih kota Malang untuk menemukan kegiatan malam yang lebih beragam.

Meskipun jumlah pengunjung ke Batu mencapai rekor hampir 9 juta orang dan proyeksi untuk tahun 2023 mencapai 10 juta.

Direktur BHC menegaskan bahwa sektor penginapan tidak merasakan dampak positif yang signifikan dari lonjakan jumlah wisatawan tersebut.

Hal ini menjadi tantangan yang dihadapi oleh akomodasi di Batu, khususnya terkait harga yang tinggi, dapat mempengaruhi liburan para wisatawan.

Rocky menyarankan perlu dipertimbangkan upaya untuk meningkatkan diversifikasi objek wisata malam hari di Batu, serta peninjauan kebijakan harga di sektor penginapan agar lebih bersaing dan mengakomodasi beragam anggaran wisatawan.

Dengan demikian, keindahan alam Batu dapat dinikmati oleh lebih banyak orang tanpa merusak keseimbangan ekonomi sektor pariwisata di Batu.

Sementara Ketua PHRI Batu Sujud Hariadi ketika dikonfirmasi menyangkut tingginya harga hotel di Batu, tidak menampik, namun menurutnya kenaikan harga itu dulu sebelum adanya pembangunan hotel- hotel baru.

” kalau dulu memang ada kenaikan harga hotel yang tinggi, apalagi ketika Peak sesion atau liburan. Kini dengan adanya pembangunan hotel-hotel Baru kenaikan itu ada namun menyesuaikan situasi ” tandas Sujud Hariadi,( Eno )