Malang updatenews99 – Dewan Kampung Nuswantara menyelenggarakan Festival Film Kampung Nuswantara, sebuah wahana aktualisasi kreativitas generasi muda kampung dalam mengangkat citra kampung mereka.
Ketua Presidium Dewan Kampung Nuswantara, Bambang Gatot Wahyudi mengungkapkan event ini diharapkan menjadi agenda kebudayaan tahunan, memberikan peluang bagi generasi muda kampung untuk berkarya, peduli, dan mencintai kampung tempat tinggal mereka.
” festival ini merupakan agenda kebudayaan tahunan yang memberikan peluang generasi muda kampung untuk karya dan mencintai kampungnya ” ungkap Bambang GW, Jum’at ( 8/12/2023 ).
Disebutkan, Festival Film Kampung Nuswantara, dengan durasi film 5-10 menit, bertujuan menyambut tahun baru dan memperingati hari cinta tanah air. Tema yang diusung adalah “CINTA KAMPUNGKU”.
Pendaftaran festival ini bersifat nasional, dibuka sejak 01 Desember 2023, dengan penyerahan karya film terakhir hingga 20 Februari 2024. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 27 Februari 2024.
Proses pendaftaran dapat dilakukan dengan mengakses barcode dari berbagai media publikasi, seperti baliho, poster, dan flyer yang telah disebarkan. Uang pendaftaran Rp.200 ribu dengan total hadiah Rp.100 Juta.
Ajang ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengekspresikan cinta mereka pada kampung melalui seni visual.
Bambang GW menjelaskan lahirnya ide festival Film kampung. Kampung merupakan entitas sosial terkecil di negeri ini, telah menjadi pusat perbincangan yang hangat. Munculnya tren ini merambah beragam topik, termasuk potensi wisata, pemberdayaan ekonomi kreatif, usaha ekonomi mikro, politik, dan budaya.
” Dengan memberikan pemahaman mendalam tentang potensi wisata yang dimiliki kampung, menjadikannya destinasi menarik bagi para wisatawan. Selain itu, kampung diidentifikasi sebagai basis pemberdayaan ekonomi kreatif, di mana masyarakat lokal aktif mengembangkan berbagai produk dan inovasi ” lanjutnya.
Disamping itu peran kampung dalam mendukung usaha ekonomi mikro. Dengan memberikan peluang kepada pelaku usaha kecil, kampung menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Bambang GW berharap melalui festival Film Kampung, peserta bisa mengungkap secara keseluruhan, mengenai peran kampung dalam berbagai aspek kehidupan yang memikat perhatian masyarakat luas, meresap dalam percakapan sehari-hari, dan memberikan arah positif bagi perkembangan negeri ini.
Semoga event ini benar-benar menjadi ajang kebangkitan generasi muda kampung khususnya di dunia perfilman ke depan, dengan harapan semua stake holder bisa memberi apresiasi dan suport pada kegiatan kiprah generasi muda kampung.(Eno)