Dprd Kota Batu Ajak Pemkot Lakukan Penelitian Potensi PAD Kota Batu Sebenarnya

Dprd Kota Batu Ajak Pemkot Lakukan Penelitian Potensi PAD Kota Batu Sebenarnya

Batu malangupdatenews99– Wakil Ketua satu DPRD Kota Batu Nurochman menyoroti tentang target Pendapatan asli Daerah ( PAD ) kota Batu tahun 2023 pada angka Rp 250 miliar yang ditetapkan dalam rapat Paripurna Persetujuan Bersama Antara Wali Kota Batu dan DPRD Kota Batu Terhadap Kesepakatan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2023. Ada Kenaikan dibanding tahun sebelumnya ( 2022 ), yang hanya sebesar Rp 201 miliar . Sementara KPK merekomendasikan PAD Kota Batu bisa mencapai Rp.350 Miliar. Perbedaan inilah yang menggelitik kalangan dewan agar Eksekutif melakukan kajian tentang kebenaran fakta potensi Pendapatan Asli daerah Kota Batu.
Hal itu disampaikan Nurochman dalam Musyawarah Rencana Pembangunan ( Musrenbang ) tingkat Kota Batu yang berlangsung di Singhasari hotel, Rabu ( 8/3/2023 ).

“ KPK merekomendasikan bahwa potensi ekonomi di Kota Batu cukup signifikan, sehingga PAD Kota Batu tahun 2023 bisa mencapai Rp.350 Miliar. Sementara Rapat Paripurna Persetujuan Bersama Antara Wali Kota Batu dan DPRD Kota Batu Terhadap Kesepakatan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2023 menyetujui kenaikan PAD sebesar Rp.250 M yang mengalami kenaikan dari PAD 2022 yang hanya sebesar Rp.201 M. Perbedaan inilah layak dilakukan kajian dan penelitian eksekutif dengan mengandeng kalangan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian, kenapa KPK berani mencantumkian angka sebesar itu dan berapa sih sebenarnya potensi ekonomi yang bisa memasok PAD di Kota Batu, jadi ada kepastian hukum.“ Tegas Nurochman.

“ Maka perlu upaya-upaya konkrit yang dilakukan PJ Walikota Batu, kita sering menerima tamu dari luar kota, dimana kotanya hanya memiliki beberapa hotel, tetapi kenapa PAD-nya bisa mencapai Rp.250 Miliar, sementara kota Batu, bergelimpangan berbagai macam hotel dan banyak berbintang apalagi destinasi obyek wisata dan resto serta cafe menjamur, masa tidak mampu mencapai PAD Rp250 Miliar “ Paparnya.

Nurochman menyebutkan apa yang disampaikan ini adalah pokok-pokok pikiran DPRD yang merupakan gabungan pemikiran dari Pimpinan DPRD, Komisi dan seluruh anggota Dewan yang di koleksi dari aspirasi masyarakat. Dengan pokok-pokok pikiran yang diajukan DPRD bertujuan untuk bisa memantapkan city branding yaitu Kota Batu menjadi Kota Wisata yang unggul.

Salah satu pemicu peningkatan Pendapatan asli daerah, terdapat beberapa hal yang harus dilaksanakan yakni peningkatan indeks daya beli Kota Batu yang masih belum sepenuhnya dinikmati warga Kota Batu. Selain itu, perlunya mendorong keberadaan UMKM dan ekonomi kreatif masyarakat Kota Batu, serta pembinaan intensif pajak hotel dan restoran,

“ BUMD yg ada di Kota Batu harus menjadi lokomotif perkembangan di Kota Batu. Tidak bisa memudian BUMD pada saatnya mendapat giliran penyertaan modal tidak bisa mengimplementasi sumbangsihnya. Oleh karena itu perlunya kebijakan pemerintah kota Batu “ Ungkap Politisi PKB ini.

“ Seyogyanya hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara ini bermakna bahwa diantara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar. Maka dari itu, semoga dalam rangka mewujudkan cita-cita serta harapan untuk selalu menjadikan Kota Batu yang lebih baik selalu terjalin komunikasi yang baik antara pihak DPRD dan Pemerintah Kota Batu “ Lanjutnya.

Sementara itu PJ. Walikota Batu Aries Agung Paewei menjelaskan untuk mencapai PAD Rp250 Miliar masih ada kesempatan untuk melakukan review kedepan bagaimana potensi PAD tahun 2023 bisa meningkat.

“ Tadi banyak masukan di Musrembang rencana tahun 2024, tentunya hasil masukan dari berbagai pihak, tenaga ahli, Pemkot ingin PAD tahun 2023 tidak hanya Rp.250 Miliar tapi bisa Rp.300 M bahkan sampaiu Rp.350 Miliar.” Jelas Aries Paewei kepada awak media.

Disebutkan, peningkatan PAD tentunya harus ada kajian bersama dengan berbagai elemen agar potensi-potensi mana PAD yang bisa dicoba digali kembali. Apakah disektor pajak restoran, pajak hotel, atau sektor-sektor lain yang bisa. Atau peninjauan NJOP yang dulunya pertanian sekarang berubah menjadi hotel atau perumahan atau tempat usaha, berarti NJOP-nya naik.

“ Inilah yang harusnya kita petakan kembali dan mudah-mudah nanti pada waktu berikutnya kita akan bahas dengan berbagai pihak yang bisa mengupraisal potensi PAD kita bisa meningkat lebih baik lagi.” Pungkas Pj. Walikota Batu. ( Eno )