DR. Ahmad Basarah, Konsolidasi Partai dan Pemantapan Pemenangan Ganjar-Mahfud Pemilu 2024

DR. Ahmad Basarah, Konsolidasi Partai dan Pemantapan Pemenangan Ganjar-Mahfud Pemilu 2024

 

MALANG, UPDATE NEWS99, — DR. Ahmad Basarah, MH., Ketua DPP PDI Perjuangan dan juga Wakil Ketua MPR-RI melakukan konsolidasi partai di DPC, PAC dan Ranting PDI Perjuangan Kota Malang, Sabtu (2/12/2023).

Ahmad Basarah memberikan materi wawasan kebangsaan, dengan tema: ‘Jasmerah’ dalam acara konsolidasi partai dan pemantapan pemenangan Ganjar-Mahfud calon Presiden dan Wakli Presiden pada pemilu 2024 mendatang.

Ahmad Basarah singgung soal budaya politik sesuai dengan sejarah jalan tengah Bung Karno ketika negara ini berdiri, pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentang ‘Jasmerah’ (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah).

“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, bila kita meninggalkan sejarah, kita akan tergelincir di masa yang akan datang,” kata Basarah, sesuai amanat Megawati Soekarnoputri.

Menurut Basarah, keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai calon presiden dan wakil presiden dinilai memberikan etika politik yang sangat berharga.

Artinya, dengan sikap Megawati tersebut menunjukkan jika Ketua Umum partai politik tidak harus menjadi seorang Capres.

Ahmad Basarah mengajak menengok kebelakang, pembuktian kebenaran sejarah dan menjadi pakem bagi Megawati Soekarnoputri terhadap perjalanan bangsa ini sesuai harapan Soekarno.

Ia ceritakan, ketika era reformasi, Megawati Soekarnoputri menjadi wakil presiden Abdurahman Wahid dari tokoh Islam, dan ketika Megawati menjadi Presiden, wakilnya adalah Hamzah Haz juga dari tokoh Islam, tokoh NU.

Ketika Jokowi didukung dan dijadikan Megawati sebagai calon presiden, dan wakilnya, lagi-lagi dari tokoh Islam, dalam periode pertama Jokowi bersama Jusuf Kalla (JK).

JK adalah tokoh Islam dari Nahdatul Ulama dan yang kedua dengan Kyai Ma’ruf Amin juga dari tokoh Islam, tokoh NU.

Dalam sejarah tokoh Islam dan nasionalis, Basarah mengibaratkan, antara nasionalis dan agama Itu harus terus bergandengan tangan seperti rel kereta api yang dikasih bantalan kereta yang kuat.

Kalau rel kereta api itu seperti nasionalis dan Islam, keduanya beriringan maka kereta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini akan dapat berjalan di atas rel itu untuk mencapai tujuan.

Tetapi, jikalau antara nasionalis dan Islam berpisah maka kemudian yang terancam adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Maka lbu/Bapak sekalian, karena ini Pakem dari Ibu Megawati Soekarnoputri, ketika beliau mencari calon presiden untuk Mas Ganjar Pranowo, lagi-lagi dipilihkan dari tokoh lslam dan dari tokoh Nahdatul Ulama yaitu Prof. Dr Mahfud MD,” terangnya.

Ia jelaskan bahwa, Prof. Dr. Mahud MD adalah seorang tokoh nasional dari Jawa Timur suku Madura yang telah memiliki reputasi Internasional.

Mahfud MD adalah sedikit orang Indonesia yang perjuangan dan pengabdiannya sudah pernah menjabat di tiga lembaga Trias politika, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Mahfud MD pernah menjadi menteri Pertahanannya di era Presiden RI Abdurrahman Wahid, dan pernah menjadi menteri Polhukam Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Dia pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). MK itu adalah lembaga yudikatif. Jadi, antara lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif pernah dijabat oleh calon wakil presiden yang secara khusus dipilihkan oleh lbu Megawati Soekarnoputri mendampingi Ganjar Pranowo,” tuturnya berapi-api. (ria/awik/dicky)

Posted: malangupdatenews99.com

Hot Line Pengaduan Kecurangan Pemilu:
0856 8947 144 Hotline Tim Hukum TPN Ganjar Mahfud

0800 150 3335, Hotline Tim Pengaduan TPN Ganjar Mahfud