MALANG, UPDATE NEWS99, — Soeroso, Pedagang Tahu Petis di Ruko Jl. Tawangmangu No. 29 korban pencurian meteran air PDAM, bahwa ruko yang ia sewa disatroni maling. Hal itu terjadi pada dini hari senin, (18/12).
Korban menceritakan secara spontan ketika awak media mampir melahap tahu petis dagangannya. Soeroso (72th) yang akrab dipanggil Mbah So ini heran, kenapa kok gak tahunya aja yang dicuri. Kelakarnya. Kamis, (21/12/2023)
Pencurian meteran air ini sangat dramatis, pagi dini hari kira-kira pukul 3 00 WIB lebih, Liana, kakak perempuan Mbah So, rumahnya berhadapan dengan Ruko Tawangmangu yang Mbah So sewa untuk jualan airnya muncrat kemana-mana.
Spontan Liana, kakak perempuan Mbah So, panggilan akrap Soeroso akan pergi menjalankan ibadah sholat subuh di masdjid Nurul Huda Jl. Sukapura, dan melihat air muncrat dari ruko di depan rumahnya yang ternyata milik adiknya.
Secepat kilat Liana ke rumah adiknya, Mbah So, memberi tau kalau air yang di rukonya muncrat ke jalan raya. Berapa kubik PDAM mengalami kerugian air terbuang, akibat pencurian meteran air PDAM tersebut. Air PDAM Kota Malang import dari tetangga sebelah, Kabupaten Malang.
Pagi itu setelah rumahnya digedor kakak perempuan Mbah So, ia mendatangi ke tempat jualannya. Tahu Petis Mbah So memang populer. Tahunya lembut.
Tanpa diketahui Mbah So, ternyata, Siti Fatimah istrinya mengekor. Setelah di lokasi, istri tercinta Mbah So pingsan lantaran vertigo yang diderita selama ini kambuh.
Karuan saja pingsan di tempat, finally, Mbah So bingung karena hari masih terlalu pagi belum ada orang yang diajak mengangkat istrinya ke rumah, sementara ia sendiri sudah berumur 72 tahun.
Kebetulan tukang kebersihan kampoeng melihat dan membantunya mengangkat ke rumah. Setelah diobati, dengan minum obat yang selama ini Mak Siti Fatimah konsumsi meringankan vertigonya.
Beberapa jam kemudia, ia menghubungi anaknya untuk melapor ke PDAM terkait hilangnya meteran air di tempat rukonya. Ia tidak melapor ke Polisi karena bingung walaupun itu murni kasus pencurian.
Kasus pencurian meteran air PDAM itu hampir terjadi di sebelah rukonya. Kayaknya pencuri ini kurang profesional, dalam satu wilayah mau mencuri 2 meteran sekaligus tanpa menghitung waktu dan kondisi air PDAM yang meluber.
Menurut Mbah So, diberi tau tetangga penghuni ruko sebelah bahwa kejadian pencurian meteran air ini juga terjadi di UB (Universitas Brawijaya) dalam hari yang sama dan bahkan terjadi di beberapa tempat lain termasuk di Kabupaten Malang.
“Saya pikir, salah saya apa sehingga ada yang mengambil meteran air saya. Ternyata pencurian ini juga terjadi di tempat lain,” terang Mbah So.
Awak media mengambil gambar di lokasi meteran air yang belum terpasang karena pihak perusahaan air minum milik daerah Kota Malang belum mengganti yang baru walaupun sudah dilapori dan bahkan sudah membayar administrasi ganti materan baru.
Menurut anaknya yang telah melaporkan kejadian itu ke pihak PDAM Kota Malang, menyatakan akan dipasang pada hari rabu atau kamis, (21/12) hari ini.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan Mbah So, “kenapa lama? Dan kenapa meteran air seakan tidak tersedia? Bukankah PDAM Kota Malang memilik dana yang tidak sedikit, toh sudah dibayar ganti rugi?!” (kdr/awik/ria)
Soeroso Pedagang Tahu petis Korban Pencurian Meteran Air PDAM
Posted: malangupdatenews99.com