FRAKSI PDIP DPRD KOTA MALANG MENGGELAR WASBANG BERSAMA BAKESBANGPOL

FRAKSI PDIP DPRD KOTA MALANG MENGGELAR WASBANG BERSAMA BAKESBANGPOL

 

MALANG UPDATE NEWS99, MALANG, – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang bersama Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di 5 kecamatan, dengan subtema tema, “Penguatan wawasan kebangsaan di tengah pusaran kemajuan peradapan dunia”.

Gelaran Pendidikan Wawasan Kebangsaan dalam Penguatan Karakter Bangsa ini diselenggarakan di Hotel Montana Jl. Mauripan dihadiri ratusan peserta dari 2 kecamatan, yaitu: Kecamatan Klojen dan Sukun. Jumat, (21/7/2023)

 

Acara WASBANG (wawasan kebangsaan) tersebut disajikan 3 pemateri, dari Bakesbangpol Kota Malang, Kodim 0833 dan dari Fraksi PDI Perjuangan bahwa kegiatan dilaksanakan oleh Bakesbangpol bersama Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang.

Pasilog Kodim 0833, Kapten M. SOLEKHAN
Kadinas Kesbangpol, Dra. RINAWATI, MM.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Komisi B, IWAN MAHENDRA, S. Sos., M.AP., hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi wawasan kebangsaan yang diikuti peserta dari 2 Kecamatan dan tokoh masyarakat.

Kodim 0833 kota malang juga telah memberikan pelatihan wawasan kebangsaan dan ideologi, yang saat ini masih sedang berlangsung pentingnya memberikan wawasan ideologi pada generasi muda yang khususnya baru masuk sekolah di mulai dari tingkatk SD, SMP, SMA sederajat.

Sedangkan Kesbangpol Kota Malang juga telah menjalin kerjasama dengan pihak UNITRI (universitas Tribuana Tunggadewi) Malang dan perguruan tinggi lain untuk memberikan wawasan kebangsaan dan ideologi pancasila pada mahasiswa baru.

Dra. Rinawati, MM mengungkapkan bahwa Kota Malang sebagai miniatur Indonesia, dengan keberagaman suku, bahasa dan agama berada di Kota Malang.

“Kota Malang ini terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama dan budaya, banyak menetap menjadi warga Malang yang dulu datang untuk belajar, maka dipandang sangat perlu marilah kita jaga kerukunan umat beragama, budaya dan berbagai suku yang telah hidup bertetangga satu sama lain,” tegaes Rinawati.

Sementara, Kapten M. Solekhan, menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan ini harus terus disosialisasikan agar pihak-pihak tertentu yang ingin merobah Pancasila menjadi ideologi lain dan mengacau kebangsaan kita untuk sadar akan cinta pada tanah airnya.

“Perlu diketahui, disamping kita harus terus mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan, pertama, yaitu Pancasila sebagai Ideologi bangsa., Kedua, UUD 1945., Ketiga, Bhineka Tinggal Ika bahwa perbedaan itu milik bangsa, milik kita semua. Dan, terakhir, ke-empat adalah NKRI, mari kita jaga NKRI ini bersama-sama,” tutur Solekhan.

“Satu kali lagi, kita juga mengenal istilah pilar, bahwa Pilar NKRI yang harus kita pertahankan, kita jaga dan kita laksanakan yaitu, bahwa pilar NKRI itu adalah TNI/POLRI, POLITIK, EKONOMI DAN BUDAYA. Inilah pilar NKRI yang harus kita jaga,” tegasnya.

Iwan Mahendra, pemberi materi terakhir menyampaikan wawasan kebangsaan dengan sub tema “Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.

Disampaikan bahwa makna Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI adalah suatu bentuk negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan bermacam adat, suku, keyakinan serta budaya yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Menanggapi penanya yang penekannannya pada bagaimana menanggapi masih maraknya oknum pendakwa yang menyebarkan kebencian yang cenderung memecah belah umat.

Ditahun politik seperti ini, ditanggàpi oleh Iwan Mahedra dan M. Solekhan, semua itu sebenarnya sudah diatur oleh Depag, tetapi memang tidak ada aturan bahwa pendakwa tersebut harus minta ijin dulu ke Depag. Jadi, mereka bisa kapan saja dan dimana saja bisa melakukannya.

“Ya, kalaupun ada indikasi penyimpangan dalam berdakwah dan cenderung memecah belah, laporkan saja, kami sebagai TNI tidak berhak mengatasi persoalan itu, itu wewenang Polisi, kami sebagai TNI memberikan backup-an pada Polri,” tegas Kapten AD, M. Solekhan.

Ditemui awak media, Yuni Lestari selaku staff Kesbangpol Kota Malang bidang Politik dan Ormas, menyampaikan bahwa pentingnya memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan dan politik yang karena saat ini terlihat fenomena merosotnya kesadaran masyarakat cinta akan kebangsaan dan politik.

“Terkait Sosialisasi wawasan kebangsaan dan politik, kami telah lakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan juga termasuk UNITRI Malang yang fokus pada pembinaan mahasiswa baru,” tuturnya.

“Yang pertama kita fokus pada pendidikan wawasan kebangsaan khususnya dibidang budi pekerti, kerena materi ini sangat penting akan kecintaan bangsa dan negara disamping pada pentingnya pendidikan ideologi,” jelasnya.

“Terkait intoleransi, materi wawasan kebangsaan, ini penting untuk peningkatan kewaspadaan terhadap oknum pendakwa yang cenderung memecah belah dan munculnya paham radikalisme, serta pencegahan kelompok radikalisme di lingkungan Pendidikan kita,” tutupnya. (ria/awik/kdr)

 

Editors: malangupdatenews99.com