malangupdatenews99.com, Kota Malang – Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana akhirnya memberikan konfirmasi setelah unggahannya di Instagram saat berada di Sirkuit Sepang, Malaysia menuai kontroversi.
“Sabtu seru di Sepang Thanks to the @gresiniracing hospitality team👌. Masuk ke pit lagi seperti waktu di Mugello. Bangga melihat @msglowformen berdampingan dengan @gresiniracing ,” tulis Gilang di akun Instagram @juragan_99, Minggu (23/10/2022).
Sejumlah pengikut Instagram @juragan_99 menuliskan komentar bernada protes, karena pemilik brand kosmetik MS Glow itu dianggap malah pelesiran, di tengah upaya para suporter Aremania belum tuntas memperjuangkan keadilan atas tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa.
Salah satu komentar menyebut “Presiden Club tidak akan menyuarakan Usut Tuntas, karena itu akan mengganggu bisnisnya 🔥🔥🔥 #usuttuntas” yang dikemukakan akun @dino_herdaya.
Sementara akun @zhyyn27 menulis, “Tolong BOS Suarakan #USUTTUNTAS kasian aremania udah jdi korban tapi masih berjuang sendiri mencari kebenaran !!!!
Menanggapai banyaknya komentar bernada keberatan yang ada, Gilang mengatakan pihaknya hingga saat ini terus melakukan upaya untuk membantu para korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada 1 Oktober lalu.
Menurut Gilang, manajemen Arema FC terus memberikan perhatian terhadap hal-hal yang ditimbulkan dari tragedi Kanjuruhan. Termasuk dalam meringankan beban keluarga korban meninggal, penanganan korban luka, hingga memberikan akses konseling psikologis terhadap semua pihak yang terdampak insiden tersebut. Sumber malangpagi.com Senin, (24/10)
Hal tersebut Ia konfirmasi tak berselang lama dari unggahan sebelumnya, masih melalui Instagram pribadinya. “Kami tidak tinggal diam, setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa bagi korban yatim piatu. Crisis center masih kami buka di Kandang Singa untuk Aremania yang menbutuhkan bantuan.”
“Selanjutnya kami membantu proses recovery fisik dan mental dari para pemain dan official yang sangat terpukul efek tragedi kanjuruhan. Tidak ada satu pun pemain yang tidak terpukul atas kejadian ini, tetapi kami harus bangkit dan pulih.”
“Tim manajemen juga saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Timur sebagai saksi kasus kanjuruhan.”
“Terkait tragedi Kanjuruhan, sikap kami jelas, kami berduka dan kami siap koperatif terkait segala proses yang sedang dilakukan.”
“Kami juga menginginkan tragedi ini adalah yang terakhir di sepakbola Indonesia dan menjadi bahan intropeksi seluruh stakeholder sepakbola nasional, baik federasi, klub maupun suporter demi perbaikan pesepakbolaan Indonesia.”
“Kami berdiri untuk pemain dan suporter, sehingga kami berharap tragedi Kanjuruhan ini bisa diusut secara tuntas oleh semua pemangku kebijakan. Tidak ada sepakbola yang melebihi nyawa,” pungkas Gilang. (Red)