Kelurahan Temas Batu Meluncurkan RW Mandiri Sampah Pertama di Batu

Kelurahan Temas Batu Meluncurkan RW Mandiri Sampah Pertama di Batu

 

Batu malangupdatenews99, – Kelurahan Temas kecamatan Kota Batu berhasil mengembangkan RW Mandiri Sampah, yang pertama di kota Batu.

Langkah ini diambil sebagai langkah meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga dalam mengelola sampah.

Lurah Temas, Adi Santoso mengungkapkan program ini merupakan inisiatif hasil kesepakatan warga untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di wilayahnya.

“Dengan mengembangkan RW Mandiri Sampah, kami berharap dapat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan berkelanjutan,” ujar Lurah Adi, Kamis ( 5 /10/2023 ).

Lurah Temas menyebutkan dalam program pengolahan sampah di kelurahannya telah dibentuk tim pengelolah sampah yakni pertama Bank Sampah. Bank Sampah yang memilah sampah dari sumber sampah yaitu rumah tangga, di tingkat RW juga ada Bank Sampah.

Kedua RW Mandiri Sampah dan ketiga TPS3R yang ada di tingkat Kelurahan.

” saat ini istilah TPA bukan tempat pembuangan akhir lagi, melainkan tempat Pemprosesan Akhir. Sehingga di TPA tidak ada lagi penumpukan sampah lagi tetapi langsung diproses.” Jelas Lurah Adi.

Program pengolahan sampah ini melibatkan partisipasi aktif dari seluruh warga di RW di kelurahan Temas, yang dilatih untuk memisahkan jenis sampah dan mengelolanya secara efisien.

 Selain itu, juga ada penyuluhan dari Dinas tehnik yang mendampingi seperti dari Kimpraswil dan dinas Pendidikan tentang manfaat dari daur ulang dan penggunaan kembali material yang dapat diproses.

Pengembangan RW Mandiri Sampah di Kelurahan Temas ini diharapkan akan menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain di Kota Batu dan mendorong peningkatan kesadaran lingkungan di masyarakat secara keseluruhan.

Program RW Mandiri Sampah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya menjaga kebersihan dan keindahan kota Batu.

Lurah Adi menyebutkan dari 11 RW yang ada di kelurahan Temas, 5 RW yang memproklamirkan diri sebagai RW Mandiri Sampah. Sedangkan 6 RW lainnya masuk Kelompok Sosial Masyarakat ( KSM ) tergabung dalam TPS3R ” Temas Sae Bersatu “.

” 6 RW tergabung TPS3R meliputi  RW 2, 5,6,8,9 dan 10, sedangkan RW mandiri Sampah meliputi RW 1,3, 4, 7 dan 11 ” jelas Adi.

Pengembangan RW Mandiri Sampah di kelurahan Temas telah mengambil langkah revolusioner dalam pengadaan dan pengelolaan sampah di tingkat RW. Dimana setiap RW kini memiliki sistem yang terintegrasi untuk mengelola sampah, termasuk iuran sosial khusus untuk pengelolaan sampah sebesar Rp.10 ribu.

Melalui inisiatif ini, setiap warga kini berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar lingkungannya. Dengan kolaborasi antara warga dan pemerintah tingkat Kelurahan.

RW Mandiri Sampah kelurahan Temas mencapai tingkat keberhasilan yang mengagumkan dalam mengelola masalah sampah.

Didik warga RW4 yang merupakan salah satu RW Mandiri Sampah di kelurahan Temas mengungkapkan, warga secara mandiri membangun incenerator dan tempat pengolahan sampah basah dan kering di lahan bantaran sungai di dusun Krajan.

” Sampah yang masuk di TPS mandiri berasal dari warga 7 RT yang ada dalam lingkup RW 4 dan sudah terpilah antara sampah basah dan kering. Di TPS mandiri langsung kami pisahkan lagi, yang basah kami masukan ke lubang penimbunan untuk diolah jadi kompos sedang yang kering kita pilah, yang mempunyai nilai ekonomi dikumpulkan untuk dijual serta yang tidak bisa diolah kami bakar menggunakan incenerator buatan kami sendiri ” ungkap Didik.

Hasil pantauan di Lokasi TPS mandiri di RW4 dusun Krajan nampak bersih dari sampah dan bebas dari bau khas sampah layaknya tempat pengelolaan sampah.

” warga 7 RT yang ada di RW4 mayoritas menyambut baik langkah mendirikan TPS mandiri ini dan menyatakan mereka merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. Jika lokasi TPS mandiri terlihat bersih karena setiap sampah masuk langsung kami pilah dan dieksekusi sehingga tidak ada penumpukan ” lanjut Didik.

Program RW Mandiri Sampah yang dikembangkan di kelurahan Temas diharapkan akan menjadi contoh yang menginspirasi bagi komunitas lain di seluruh wilayah Batu.

Dengan upaya bersama, RW Mandiri Sampah membuktikan bahwa solusi lokal dapat menghasilkan dampak besar dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

Lurah Temas Adi Santoso mengungkapkan pengelolah sampah lainnya yang dikembangkan yakni TPS3R terpadu kelurahan Temas yang menampung RW yang tidak ikut program RW Mandiri Sampah. Langkah ini merupakan strategi penting dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.

Semangat kerja sama dalam TPS3R dikelolah oleh kelompok sosial masyarakat (KSM) “Temas Sae Bersatu” mampu memberikan dampak positif bagi kelurahan Temas dan lingkungan sekitarnya.

Ada 6 RW yang bersama-sama mengelolah TPS3R ,Temas Sae Bersatu yakni RW 2, 5,6,8,9 dan 10.

Pendekatan yang diterapkan Lurah Adi patut dibanggakan, karena memberikan keleluasaan kepada warganya untuk bergabung dalam TPS3R atau RW Mandiri Sampah.

Hal ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah meningkat.

Semakin banyak warga yang terlibat, semakin besar pula dampak positifnya terhadap lingkungan dan kebersihan wilayah tersebut.

Kebijakan memilah sampah diberlakukan lurah Adi, sejak sampah di rumah warga. Langkah ini merupakan pendidikan yang sangat positif dalam pengelolaan sampah.

Sehingga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPS3R atau TPS Mandiri.

Jika ada warga yang tidak memilah dampahnya dan tidak mematuhi kebijakan ini, konsekuensinya petugas kebersihan tidak akan mengambil sampah warga tersebut.

” tindakan ini merupakan keputusan bersama dengan warga ketika rapat. Jika mau ditampung sampahnya maka warga harus melakukan pemilahan antara sampah basah dan kering. Bandel sampah tidak diangkut,silahkan kelolah sampahnya sendiri ” tegas Adi.

Menurut Adi langkah tegas sangat diperlukan untuk memastikan kesadaran dan partisipasi warga dalam program pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Semoga kebijakan ini memberikan hasil yang baik untuk kebersihan lingkungan dan kesadaran masyarakat. Serta dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Kota Batu. ( Eno )