Batu malangupdatenews99, – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat, mengungkapkan rencananya untuk memanfaatkan sumber air yang melimpah di daerah Batu menjadi sumber energi terbarukan. Langkah ini diambil untuk mendukung upaya peningkatan ketersediaan energi di kota Batu.
Dalam rakor Himpunan Petani Pemakai Air ( HIPPA ), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) se-Kota Batu & Sosialisasi Aksi Perubahan Optimalisasi Kinerja Irigasi Melalui PERI IRENG( Pemeliharaan Irigasi Bareng- bareng ) Dinas PUPR Kota Batu, di Orchid hotel Batu, Kamis( 26/10/2023 ).
Rakor berlangsung sehari menghadir nara sumber Prof. Dr. Ir. M. Bisri., MS., IPU (Guru Besar Teknik Pemgairan Unibraw/ Rektor UB 2012-2018) Drs. Zadiem Effisiensi, MM (Sekda Kota Batu) dan Ir. Alfi Nurhidayat., ST., MT., IPM (Kadis PUPR)
Kepala Dinas PUPR Kota Batu Ir. Alfi Nurhidayat., ST., MT., IPM dalam pertemuan itu mengungkapkan pemanfaatkan sumber air di Batu menjadi sumber energi terbarukan, rencana ini akan melibatkan pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di beberapa lokasi strategis yang memiliki aliran air yang cukup.
” Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan kota terhadap sumber energi konvensional ” Ungkapnya.
Disebutkan jumlah mata air di Kota Batu melipah sedikitnya ada 251 titik sumber mata air, selama ini lebih dominan digunakan untuk irigasi. Kedepannya akan diupyakan untuk dimanfaatkan pula ke sektor energi yaitu PLTMH ( Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ).
“ Selain memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, proyek ini nantinya juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal “ tandas Alfi.
Alfi Nurhidayat juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam proses ini, dengan memberikan informasi dan edukasi terkait manfaat dari energi terbarukan.
Dengan komitmen kuat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, Alfi Nurhidayat dan timnya berharap bahwa proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan kota Batu yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan akses energi terbarukan di seluruh wilayah kota.Batu.
Dijelaskan, Kota Batu, terletak di ketinggian ideal, dianggap sebagai tempat yang sangat potensial untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Hal ini karena ketinggian alaminya memungkinkan penggunaan air dalam jumlah tertentu untuk menggerakkan kincir turbin PLTMH.
Dengan kondisi geografisnya yang berada di daerah pegunungan, Kota Batu memiliki potensi besar untuk menghasilkan energi listrik melalui sumber daya alam yang tersedia secara berkelanjutan. Para ahli memperkirakan bahwa potensi energi yang dapat dihasilkan dari PLTMH di Kota Batu sangat signifikan dan dapat menjadi kontributor penting dalam memenuhi kebutuhan energi di wilayah Batu dan sekitarnya.
Salah satu keunggulan utama dari PLTMH adalah keberlanjutannya. Berbeda dengan sumber daya energi fosil yang terbatas, air yang digunakan dalam PLTMH dapat diperbarui secara alami melalui siklus hujan, membuatnya menjadi sumber energi yang ramah lingkungan.
“ Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kota Batu diharapkan tidak hanya akan menyediakan sumber energi baru yang ramah lingkungan, tetapi juga berpotensi untuk mengurangi beban tagihan Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga mencapai Rp 8 miliar per tahun” papar Alfi bersemangat.
Penghematan yang dihasilkan dari penggunaan energi terbarukan ini dapat dialokasikan untuk mendukung berbagai program dan proyek yang memberikan manfaat langsung bagi warga Kota Batu.
“ Kajian dan Studi kelayakan dan persiapan proyek PLTMH di Kota Batu saat ini sedang dalam tahap pengembangan aktif. kami akan komunikasi dengan perguruan tinggi di Malang Raya dan segera melakukan survey ke titik lokasi yang berpotensi untuk PLTMH “ lanjutnya..
Dengan langkah progresif ini, diharapkan Kota Batu akan menjadi contoh sukses dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan energi bersih dan pembangunan berkelanjutan.( Eno )
