malangupdatenews99.com, maharaniglobalnews.com, – Malang, Ria, atas nama pimpinan Malang Media Group turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya 127 orang dalam tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
“Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya 127 orang korban insiden di Kanjuruhan Stadium Malang,” ujar Ria sebagai owner Malang Update Media Group. (2/10/2022)
Ria menyampaikan atas nama seluruh awak media Malang Update Media Group menyatakan prihatin dengan tragedi sepak bola yang menelan korban jiwa dalam laga BRI Liga 1 pekan ke-11 antara Arema vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen Malang.
Tidak hanya Indonesia, dunia sepak bola pun juga menangis melihat korban berjatuhan di Kanjuruhan Stadium Malang dengan jumlah korban yang tidak sedikit, yang karena Arema menelan kekalahan 2-3 atas Persebaya.
Bagaimanapun juga, dari jumlah korban tragedi Kanjuruhan adalah salah satu bencana sepak bola paling mengerikan dalam sejarah sepakbola di Indonesia termasuk dunia.
2 orang anggota aparat Kepolisian juga menjadi korban kekacauan di Kanjuruhan Stadium Kepanjen.
More then words, Ria mengapresiasi dan mendukung sikap Presiden Jokowi memerintahkan dengan cepat pada menteri kesehatan serta Gubenur Jawa Timur terjun langsung untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik.
Di samping Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan dan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.
“Saya mendukung Pak presiden untuk menghentikan sementara pergiliran Liga 1 dan meminta Kapolri untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas tragedi memilukan itu,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, owner Malang Update Media Group sangat sedih dengan tragedi atau bencana kemanusiaan yang diakibatkan ketidak kedisiplinan suporter dan keamanan termasuk semua pihak terkait BRI Liga 1 ini.
Dan ke depan, harapannya, tidak lagi terjadi tragedi seperti itu lagi dan berharap agar kejadian tersebut merupakan tragedi terakhir dalam sepak bola di Indonesia.
“Marilah kita menjaga persaudaraan dan disiplin tinggai baik itu event sepak bola maupun even-even lain,” tegasnya.
Moreover, jangan ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang.
Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama, sebagai kesatuan utuh bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang bermartabat. (Awik/k.red)