Batu malangupdatenews99 – SMP Muhammadiyah 8 Batu dengan tarian kolosal kontemporer “Seven Exelent Nusantara” berhasil meriahkan malam Anugerah Jurnalis Kominfo 2024 yang berlangsung di Hall Graha Pancasila Balai Among Tani Pemkot Batu, Kamis malam ( 7/3/2024 ).
Tari kolosal merupakan bentuk seni pertunjukan yang mampu memukau penonton dengan keindahan dan keunikan yang dimilikinya. Salah satu tari kolosal yang memikat hati dan menyatukan ragam budaya Nusantara adalah “Seven Exelent Nusantara”. Sebuah persembahan luar biasa menunjukkan semangat dan dedikasi para pelaku seni muda dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Dibawah bimbingan Alva, seorang pelatih tari berbakat dari sanggar Asmaradana, 53 siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah 8 Batu memadukan keahlian tari mereka untuk menghadirkan keberagaman Nusantara secara megah. “Seven Exelent Nusantara” judul tarian kolosal yang mengembangkan ragam budaya dari Sabang sampai Merauke, menampilkan kekayaan gerak tari setiap daerah dengan penuh kebanggaan.
“Seven Exelent Nusantara” bukan sekadar sebuah judul tarian kolosal; itu adalah cerminan dari kecemerlangan ragam budaya yang berkembang dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Dalam persembahan ini, 53 siswa kelas 7 dari SMP Muhammadiyah 8 Batu berhasil menghadirkan kekayaan gerak tari dari setiap daerah Nusantara dengan penuh kebanggaan.
Judul tarian kolosal ini, menciptakan ekspektasi akan sebuah pertunjukan spektakuler yang merangkul keberagaman budaya Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, setiap gerakan tari diwujudkan dengan teliti, mempersembahkan identitas unik dari masing-masing daerah secara memukau. Ini bukan hanya pertunjukan tari, tetapi sebuah perjalanan visual melintasi pulau-pulau dan keanekaragaman adat istiadat.
Pendekatan ini menjadi lompatan kreatif yang mencakup kearifan lokal dari setiap sudut negeri. Tarian ini bukan sekadar serangkaian gerakan artistik; ia adalah kanvas yang menggambarkan cerita dan sejarah, menciptakan jalinan antarbudaya yang memperkaya pengalaman penonton.
Pentas “Seven Exelent Nusantara” mencerminkan keberanian untuk menyajikan kekayaan budaya Nusantara dengan cara yang menyatu dan bersatu. Dalam perjalanan singkat pertunjukan ini, penonton diajak untuk menyaksikan keindahan tari Pendet Bali, kegagahan Saman Aceh, kemegahan Tari Reog Ponorogo, dan keunikan setiap gerak tari dari daerah lainnya.
“Seven Exelent Nusantara” bukan sekadar judul tarian, melainkan harapan yang menjadi nyata di atas panggung. Dengan setiap gerakan yang menggambarkan keanekaragaman Nusantara, tarian kolosal ini membangkitkan semangat persatuan dan mengukir kenangan tak terlupakan tentang keindahan Indonesia yang berbeda-beda namun tetap bersatu dalam keharmonisan budaya.
Konsep tari ini tidak hanya sebatas gerakan tubuh semata, melainkan juga menjadi perwujudan kebersamaan dan harmoni antar suku bangsa di Indonesia. Melalui koreografi yang cermat, para pelaku seni berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami, menghargai, dan merayakan keberagaman sebagai bagian integral dari identitas bangsa.
Keberhasilan “Seven Exelent Nusantara” bukan hanya terletak pada penampilan visualnya yang menawan, tetapi juga dalam merangkul misi melestarikan warisan budaya. Tari kolosal ini menjadi persembahan luar biasa yang tidak hanya membangkitkan semangat kebangsaan, tetapi juga mengajak kita untuk menjaga kekayaan tradisi leluhur.
Partisipasi dalam Anugerah Jurnalis Kominfo 2024 menjadi langkah penting dalam memperlihatkan bahwa seni tari kolosal memiliki peran strategis dalam menyuarakan pesan-pesan positif di tengah masyarakat. Melalui penampilan mengagumkan “Seven Exelent Nusantara,” 53 siswa-siswi SMP Muhammadiyah 8 Batu kelas 7 telah menginspirasi penonton dan membawa pesan keberagaman sebagai kunci keharmonisan.
Menurut Alva, koreografer dan sutradara pementasan yang berbakat, konsep ini terbentuk dalam waktu yang singkat, kurang dari satu bulan. Namun, keberhasilannya dapat diukur dari kespektakuleran penampilan yang berhasil mereka persembahkan. Hal ini tidak terlepas dari semangat dan totalitas yang ditanamkan pada para pemain dan semua pihak yang terlibat, yang bekerja dengan sepenuh hati untuk meraih keberhasilan bersama.
Dalam perbincangan dengan Alva, ia menekankan konsep tarian ini menciptakan sebuah narasi kuat tentang persatuan dan semangat juang anak muda. Mereka yang mewakili berbagai daerah di Nusantara memperlihatkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan. Konsep tersebut menjadi cerminan dari semangat juang generasi muda Indonesia yang memiliki tekad untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.
Alva juga menyoroti peran penting dukungan properti dalam kesuksesan pertunjukan ini. Properti tidak hanya sebagai pelengkap visual, tetapi menjadi elemen penting yang menunjang konsep tarian. Dengan dukungan penuh dari berbagai aspek, mulai dari para pemain, koreografer, hingga properti, mereka berhasil menciptakan sebuah karya seni yang tak terlupakan.
Dalam pandangan Alva, konsep tari kontemporer ini juga memiliki tujuan sosial, yaitu memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat sekitar dan teman-teman sesama siswa. Hal ini sejalan dengan semangat kebangsaan untuk menjaga dan melestarikan ciri khas daerah masing-masing. Melalui kreativitas dan ekspresi, anak muda diharapkan dapat menjadi pelopor dalam memperkenalkan dan membangkitkan rasa bangga terhadap keberagaman budaya Indonesia.
Dengan kata-kata bijaknya, Alva menekankan pentingnya berani berekspresi dan berani berkarya. Ia mengajak anak muda sebagai penerus bangsa untuk selalu menjaga dan melestarikan kekayaan budaya, sehingga hasil kreativitas bangsa ini tidak terklaim oleh negara lain. “Seven Exelent Nusantara” bukan hanya sebuah tari kolosal, tetapi juga manifestasi semangat, persatuan, dan kecintaan pada keberagaman, yang diwujudkan oleh anak muda Indonesia untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.( Eno )