Batu malangupdatenews99, – Inayah Wahid, putri dari mendiang Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menyampaikan pandangannya tentang demokrasi saat meluncurkan Tabloid Jurnal Nusantara di Hall Lt.2 Pusat Oleh-Oleh Kendedes Junrejo Batu, Sabtu malam (17/2/2024).
Dalam acara tersebut, Inayah Wahid menyatakan pengakuan terhadap media massa sebagai pilar demokrasi ke-4. Namun, ia juga menyoroti keberadaan pilar demokrasi yang ke-5, yaitu komedian. Inayah Wahid menegaskan komedian memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan demokrasi.
“Sahabat saya, seorang komedian Sahdian Makruf, pernah mengatakan komedi merupakan pilar demokrasi ke-5. Jika komedian dapat bebas mengkritik hal-hal yang salah, maka demokrasi menjadi lebih sehat,” ujar Inayah Wahid.
Namun, Inayah juga memberikan peringatan kebebasan berbicara, termasuk dalam bentuk candaan atau kritik, harus diiringi dengan tanggung jawab. “Jika kita bercanda, ngelawak, atau membuat roasting yang mengkritik namun berujung bermasalah, maka tingkat demokrasi kita dapat dinilai rendah,” Ungkap Inayah.
Dalam rangkaian peringatan Haul Gus Dur ke-14 yang diselenggarakan oleh Gusdurian Batu, Dewan Kesenian Kota Batu, PSK Gajah Purwo Nusantra dan Tagana Batu, Inayah Wahid mengungkapkan pandangannya terkait kejahatan suatu rezim. Ia mengutip pernyataan budayawan almarhum R. Panca yang menyebutkan membunuh kemampuan berimajinasi warganya adalah kejahatan yang lebih besar.
“Ketika kita kehilangan kemampuan berimajinasi, kita tidak dapat mengeluarkan diri dari penjara yang ada di kepala kita. Penguasa pertama kali melakukan adalah memotong kemampuan kita untuk berimajinasi.” Lanjutnya.
Putri Gus Dur ini juga mengingatkan tentang masa lalu ketika kemampuan berimajinasi dihapus, khususnya di Papua. Teman-teman di Papua pernah bermimpi menaikkan bendera bintang kejora saat tidur, namun keesokan harinya mereka ditangkap.
“Jika kondisi seperti itu muncul lagi, mungkin dalam bentuk yang berbeda, kita akan bebas berbicara tapi tidak bebas dari hujatan sesama warga. Oleh karena itu, diperlukan pilar demokrasi yang kuat, yakni pilar demokrasi ke-4 media dan pilar demokrasi ke-5 komedian.” Tegasnya.
Inayah Wahid berharap agar media massa dapat diperkuat, dan seni budaya, termasuk peran komedian, juga mendapat perhatian yang lebih besar. “Saya memiliki harapan besar atas munculnya media baru, Tabloid Jurnal Nusantara ini. Semoga media ini, meskipun dikatakan medianya wong mBatu, dapat menjadi representasi yang baik untuk Indonesia,” pungkasnya.
Pj. Walikota Batu, Aries Agung Paewai, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kehadiran Tabloid Jurnal Nusantara di Kota Batu. Sambutan tertulisnya dibacakan oleh staf khusus, Suprianto, menyatakan kehadiran media seperti Tabloid Jurnal Nusantara sangat penting sebagai penyambung aspirasi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi hadirnya Tabloid Jurnal Nusantara di Kota Batu. Media ini diharapkan dapat menjadi wahana yang efektif dalam menyampaikan aspirasi dan informasi masyarakat,” ujar Aries Agung Paewai.
Pj. Walikota Batu menekankan peran media sebagai pilar demokrasi yang sangat diperlukan dalam menjaga keseimbangan informasi dan memberikan suara kepada masyarakat. “Media massa, termasuk Tabloid Jurnal Nusantara, memiliki tanggung jawab besar sebagai penyeimbang informasi dan penyambung aspirasi masyarakat. Kami berharap media ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan kemajuan Kota Batu,” tambahnya.
Aries Agung Paewai juga menyoroti peran media dalam menciptakan ruang dialog dan diskusi yang sehat di tengah masyarakat. “Dengan adanya media yang berfungsi dengan baik, diharapkan masyarakat dapat lebih terinformasi, terlibat aktif dalam pembangunan, dan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap isu-isu yang berkembang,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Pj. Walikota Batu mengucapkan selamat atas peluncuran Tabloid Jurnal Nusantara dan berharap media ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi Kota Batu.
“Selamat atas peluncuran Tabloid Jurnal Nusantara. Semoga media ini dapat menjadi mitra yang handal dalam memajukan Kota Batu dan menjadi wadah yang dapat membantu masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya,” pungkasnya.
Launching Tabloid Jurnal Nusantara di Kota Batu menjadi momen meriah dengan berbagai kegiatan menarik. Acara ini diwarnai dengan pembacaan puisi oleh Mirsa dari Blitar dan Ketua Pena Jawa Timur, Taufan Aminudin.
Pembacaan puisi menggambarkan keberagaman seni dan budaya yang dihadirkan dalam acara peluncuran media baru ini. Mirsa dari Blitar memberikan nuansa puisi yang indah dengan judul Perempuan Yang Mengeja Kata, sedangkan Taufan Aminudin memberikan pandangan tentang Perjuangan Palestina menggugat.
Setelah rangkaian acara resmi, peserta dan tamu undangan berpose bersama dalam sesi foto bersama. Kebersamaan ini menunjukkan antusiasme dan semangat positif dalam mendukung media baru Tabloid Jurnal Nusantara.
Tidak hanya itu, acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan khas Malang Raya, yaitu Grebek Durian. Puluhan petani dan pedagang durian dari sekitar Malang Raya ikut serta dalam kegiatan ini, menambah keseruan acara peluncuran. Inayah Wahid ikut makan durian di lapangan parkir pusat oleh-oleh Kendedes menjadi salah satu highlight acara Grebek Durian.
Selama tujuh hari, Kota Batu akan merayakan perayaan launching Tabloid Jurnal Nusantara dan haul Gur Dur ke-14 yang didukung Gusdurian Batu, Dewan Kesenian Kota Batu, PSK Gajah Purwo Nusantra dan Tagana Batudan pusat oleh- oleh Kendedes Batu. Rangkaian acara perayaan ini mencakup berbagai kegiatan menarik seperti pagelaran kesenian Buto Gedruk, senam Horeg Kendedes, Parade Mewarna PAUD se Batu, Kuda Lumping Kidalan, Dialog Kebangsaan, Launching Rock Supo, Musik Band Kota Batu, Kodar Komunitas Otomotif, kesenian Bantengan, Jaranan Dor, dan penampilan The Mercys band Batu Legends.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan merayakan kekayaan seni, budaya, dan tradisi yang dimiliki oleh Kota Batu. ( Eno )