Batu malangupdatenews99- Penutupan TPA Kota Batu di Tlekung mendapat respon positif wakil ketua satu DPRD Batu Nurochman. Keputusan Penutupan setelah terjadi kesepakatan bersama dan hasil urun rembug warga desa Tlekung yang merasa terganggu dengan keberadaan TPA tersebut.
” Kami di DPRD mengapresiasi dan mendukung penuh atas kebijakan pemerintah kota Batu melalui leading sektor Dinas Lingkungan Hidup yang telah menutup akses masuk ke TPA Tlekung, ini merupakan kesepakatan bersama dari hasil urun rembug warga masyarkat khususnya desa Tlekung ” ungkap Nurochman, Kamis ( 31/8/2023 ).
Cak Nur, panggilan akrab Nurochman menyebutkan tindakan yang dilakukan Pemkot Batu sangat responsif dan akomodatif terhadap aspiratif masyarakat.
” ini adalah langkah terbaik, pemerintah kota sudah responsif dan akomodatif terhadap aspirasi warga, pemerintah desa, stake holder dan pemerhati lingkungan, pengusaha dan ormas, mengingat kondisi TPA Tlekung yang memang sudah overload sejak tahun 2015 ” tandas Nurochman.
Terkait dampak dari penutupan pintu masuk TPA harus segera dirumuskan, bagaimana mengelola sampah dari sumbernya baik dari rumah warga atau dari tempat-tempat usaha.
Wakil Ketua satu DPRD Batu mengingatkan agar DLH segera mengidentifikasi permasalahan di TPA karena TPA Tlekung harus tetap beroperasi, tetapi ada aktifitas yg mengarah pada penyelesaian gunungan sampah yang ada saat ini, mengidentifikasi permasalahan yang timbul di desa/kelurahan dan mengidentifikasi permasalahan sampah di sekolah, tempat-tempat usaha untuk segera dirumuskan langkah-langkah kongkrit sehingga persoalan sampah tidak pindah dari TPA ke desa, sekolah dan tempat usaha.
” Kami di DPRD tentu akan memberikan dukungan penuh atas kebijakan- kebijakan yang akan diambil pemerintah kota, terutama bagaimana mengatasi penganggaran dan pendampingan untuk program TPS3R di semua desa dan kelurahan yg bersumber dari APBD di tahun 2023 ini, juga pengelolaan sampah di sekolah dan tempat-tempat usaha, apakah nnti akan diambil kebijakan terkait dukungan anggaran dengan model subsidi TPS3R di tempat2 usaha atau bahkan TPS3R mandiri oleh pengusaha “lanjutnya.
Nurochman memaparkan konsep alternatif solusi untuk percepatan pengelolaan sampah adalah yaitu
1. TPA Tlekung, untuk mmpercepat pengelolaan sampah bisa mengajukan support anggaran melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari propinsi bila di PAK APBD 2023 Kota Batu tidak tercukupi anggarannya untuk menambah pekerja dan peralatan pendukung.
” saya kira ini bisa sangat mudah karena Pj. Walikota adalah pejabat pemprop jatim ” tandas Nurochman.
2. Program TPS3R untuk desa/kelurahan juga bisa diambil kebijakan cepat melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada desa/kelurahan yang bersumber dari APBD 2023, hal ini cukup melalui peraturan walikota atau SK walikota sehingga ada percepatan rujukan untuk dipedomani, dengan KSM dari warga. Disamping pemerintah kota bisa segera melakukan revisi pedoman umum pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk anggaran pendukung operasional TPS3R. Pemerintah kota juga bisa melakukan konsultasi koordinasi dengan Kementerian Desa dan PDTT RI untuk dukungan regulasi pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk TPS3R utk program kebelanjutan atau jangka panjangnya.
3. Program TPS3R untuk sekolah melalui program dan penganggaran oleh dinas pendidikan dengan KSM para siswa.
4. Program TPS3R di tempat-tempat usaha bisa melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggandeng masyarakat sekitar tempat usaha sebagai Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk mengelola sampah tempat usaha, atau langsung kerjasama perusahaan dg pemerintah desa/kelurahan setempat.
Beberapa alternatif tersebut kata Nurochman dimaksudkan untuk percepatan pengelolaan sampah pasca ditutupnya akses masuk ke TPA Tlekung.
Secara umum semua harus bergandengan tangan, harus bisa mengambil hikmah dari penutupan pintu masuk TPA, pengelolaan sampah harus lebih serius dan berkelanjutan.
” Saya meyakini ketika management pengelolaan sampah di kota Batu ditangani serius dan berkelanjutan maka akan berdampak positif terhadap lingkungan, kebersihan, kebiasaan baik masyarakat dan keindahan kota, yang berpotensi mendapat perhatian dan apresiasi dari pemerintah pusat terkait dukungan anggaran dan pendampingan, juga berpotensi menjadi role model pengelolaan sampah di indonesia walaupun ini sesungguhnya bukan tujuan utamanya ” pungkas Politisi PKB ini.
Nurochman mengajak semua pihak untuk berbagi, bersinergi, bersatu untuk mengelola sampah dengan komitmen dan pola baru untuk kebaikan kota Batu.( Eno )