OPINI:  MISTERI Pj. WALI KOTA BATU DITANGAN MENDAGRI SEGERA TERUNGKAP

OPINI: MISTERI Pj. WALI KOTA BATU DITANGAN MENDAGRI SEGERA TERUNGKAP

 

MALANG UPDATE NEWS 99, – MALANG, Mengintip kegaduhan calon Pj. Walikota Batu baru yang akan memimpin hingga 2 tahun kedepan nampaknya terbangun dari 2 kekuatan kepentingan 6 calon yang disodorkan.

Menelisik usulan calon Pj Walikota Batu sebenarnya ada 6 calon. Pertama, Penprov Jatim: Aries Agung Pawai, Pulung Chausar, dan Indyah Aryani. Sementara dari usulan DPRD Kota Batu adalah Hudiyono, Wahyu Hidayat, Zaddim Effisiensi.

6 Orang bakal calon Pj dari usulan 2 kekuatan tersebut yang mempengaruhi jalannya SK Pj Walikota Batu gak turun hingga hari ini. Ah. Begitu kuatnya hingga membuat pusing kepala Tito Karnavian, Mendagri.

Ditulis oleh Malang Posco Media, mengatakan bahwa, Menteri Dalam Negeri, Tito Carnavian dikabarkan akan menunjuk Pj Walikota Batu sebagai jalan tengah jika situasi dirasa makin berlarut-larut dan bisa mengganggu roda pemerintahan di Kota Batu.

Sedangkan pejabat yang akan ditunjuk Mendagri sebagai Pj Walikota Batu bukan diantara tiga calon yang namanya sudah masuk di Tim Penilai Akhir (TPA), Sumber, Malang Posko Media, (1/1).

Apakah 3 nama calon itu berasal dari 6 calon yang sudah terseleksi apa belum, atau apa sengaja hanya menyodorkan langsung 3 nama tersebut?

Inilah yang menjadi pertanyaan besar pangkal dari kemoloran SK Pj yang gak kelar-kelar.

Sebaliknya, Mendagri akan memilih salah satu direktur dilingkungan Kementerian Dalam Negeri. Ketiga nama yang sudah masuk TPA antara lain Aries Agung Paewai (Kepala BPSDM Jatim), Hudiyono (Kepala Disbudpar Jatim) dan Zadim Efisiensi (Sekda Kota Batu). Sumber malang posko media, (1/1).

Sedangkan, 3 nama lainnya yang tidak tersebut antara lain Wahyu Hidayat, Indyah Ariyani dan Pulung Chausar.

Mengutip dari tulisan Malang Posko Media (1/1), “Sedangkan pejabat yang akan ditunjuk Mendagri sebagai Pj Walikota Batu bukan diantara tiga calon yang namanya sudah masuk di Tim Penilai Akhir (TPA),”

Artinya, jalan tengah itu, menurut saya adalah nama-nama yang kemungkinan 2 diantara sekda Kota Batu dan Sekda Kabupaten Malang sebagai jalan tengah. Yaitu, Wahyu Hidayat dan Zaddim Effesiensi.

Posko Malang Media menulis kata “”bukan” tiga nama calon yang sudah masuk di Tim Penilai Akhir (TPA)”. Artinya zaddim Effesiensi tidak masuk, karena nama Zaddim masuk dalam usulan TPA.

Sedangkan di paragraf lain, kontradiktif dengan paragraf diatasnya yang mengatakan bahwa nama-nama itu ada dalam usulan TPA yang terdapat nama Zaddim.

Benarkah ini yang dimaksud jalan tengah yang ditulis oleh Malang Posko Media tersebut. Kita lihat saja. Apa Wahyu Hidayat atau Zaddim Effesiensi.

Kembali ke Tim Penilai Akhir (TPA), Sepertinya TPA ini sudah menentukan 3 dari calon yang sebenarnya ada 6 calon, baik dari usulan DPRD Kota Batu dan Pemerintah Provinsi Jatim, yang disodorkan ke Mendagri dan hingga terjadi pembatalan penyerahan SK Pj pada beberapa waktu lalu.

Mengacu siapapun yang akan ditunjuk adalah kewenangan Mendagri. Karena kepentingan politik dan kepentingan lain, apalagi menurut opini dan asumsi masing-masing yang berkembang di masyarakat sudah menjadi liar.

Yang pertama, sekelompok masyarakat terkait penyelamatan dan pertanggungjawaban APBD, emangnya diapain APBD-nya. Ah. Kan ada DPRD, dan bukankah sudah terlewati oleh Dewanti Rumpoko selaku Walikota Malang dan DPRD sendiri dari pihak legislatif yang telah dilalui bersama.

Yang kedua, ada pihak yang normatif, yang mengatakan siapapun Pj. Walikotanya OK OK aja and Welcome aja dan siap bersinergi dalam pengambilan kebijakan untuk kota Batu.

Yang ketiga agar tidak memperpanjang Plh Kota Batu, yang memiliki keterbatasan dalam pengambilan keputusan. So, prinsipnya roda pemerintahan Kota Batu agar berjalan mulus sesuai dengan harapan semua pihak baik masyarakat dan legislatifnya.

Kalaupun ada kekawatiran terkait pengelolaan APBD, itu tidak mendasar dan lumrah. Kan ada DPRD-nya. Apa yang dikawatirkan. Tetapi sesungguhnya, semua itu terkait kepentingan politis. Kalaupun ada kepentingan di luar kepentingan politik itu mengada-ada. Soal kepentingan properti dan pengelolaan APBD kan ada inspektorat, BPK dan KPK, disamping penegak hukum lainnya.

Dari 6 kandidat yang diusulkan, berita yang berkembang adalah 3 orang kandidat yang disodorkan. Faktor inilah yang merusak jalannya kebijakan Mendagri, karena kepala daerah adalah jabatan politis yang tentu saja Mendagri harus hati-hati dalam pemgambilan keputusan agar tidak kacau di kemudian hari.

Benarkah hari ini, senin (9/1/2023) akan ada pelantikan langsung Pj Walikota Batu? Kita tunggu dan sabar saja, berita yang berkembang terus berkeliaran. Siapakah yang terkuat calon Pj Kota Batu, Wahyu Hidayat apa Zaddim Effesiensi? Semoga tidak mbleset, hahaha. (mlgupdatenews99)