Batu malangupdatenews99- Pasar Induk Among Tani Batu menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,2 miliar melalui sektor parkir dengan penerapan sistem One Gate System.
Langkah ini diambil oleh PJ.Walikota Batu Aries Agung Paewai untuk memaksimalkan potensi pendapatan PAD, mengingat pasar tersebut sudah modern dengan jumlah pedagang yang banyak dan luas areal parkir yang memadai.
“Pasar ini memiliki potensi pendapatan yang besar, dan kita akan maksimalkan dengan menerapkan sistem parkir One Gate System,” ungkap PJ.Walikota Batu.
Dalam tahap uji coba gratis mulai 24 – 28 Januari 2024. Sistem parkir ini akan diberlakukan secara resmi pada Senin, 29 Januari 2024.
Pedagang cukup membayar satu kali untuk parkir, sementara tarif parkir untuk sepeda motor adalah Rp 2 ribu, mobil Rp 3 ribu, dan truk/bus Rp 4 ribu. Kendaraan umum yang parkir lebih dari tiga jam akan dikenakan cas perjam sebesar Rp1.000, yang dapat dipantau di loket pintu keluar.
Sedangkan tukang ojek cukup sekali bayar. Jika keluar masuk mereka cukup menunjukkan kartu anggota ojek
“Penerapan sistem parkir ini bertujuan untuk meningkatkan pemasukan dan efisiensi di pasar Among Tani Batu,” jelas PJ.Arief.
Kepala UPT Pasar Induk Among Tani Batu, Agus Suyadi, mengungkapkan setiap hari, sekitar 2 ribu kendaraan roda dua dan 600 kendaraan roda empat memasuki pasar induk among tani.
Jumlah pengunjung rata-rata mencapai 6-7 ribu orang, dengan peningkatan signifikan hingga 9 ribu orang pada akhir pekan.
Agus Suyadi menyatakan pihaknya sedang melakukan uji coba untuk menentukan jumlah ideal tenaga kerja yang diperlukan dengan menerapkan 3 shift dalam sistem parkir One Gate System.
Sebanyak 9 orang akan dioperasionalkan untuk mengelola 4 titik pintu masuk dan keluar, serta puluhan kamera CCTV yang dipasang untuk meningkatkan keamanan.
Selain itu, agar dapat memaksimalkan jumlah pengunjung, pihak pasar juga membuka kesempatan bagi bus pariwisata atau travel untuk masuk.
” ini menjadi peluang bagi pedagang kuliner atau oleh-oleh untuk menarik wisatawan yang datang dengan bus pariwisata atau travel ” ungkap Agus.
Namun, Agus menekankan perlunya penataan kondisi pasar terlebih dahulu, termasuk kebersihan dan perilaku pedagang. Hal ini bertujuan agar pasar tetap menarik bagi para wisatawan dan harga barang yang dijual tetap bersaing dengan harga di pusat oleh-oleh di luar Pasar Among Tani Batu.
” Jangan sampai harga yang dijual di pasar lebih tinggi dari harga yang ada di pusat oleh- oleh yang ada di luar Pasar ” tegas kepala UPT Pasar Induk Among Tani Batu.( Eno ).