Malang updatenews99 – Seniman lukis ( Perupa ) Malang, protes atas sikap Satpol PP Kota Malang yang melakukan operasi dan penggusuran dari areal sepanjang koridor kawasan Kayutangan Heritage.Selasa ( 4/7/ 2023 ) lalu.
Sukrul Amin salah satu pelukis yang kerap mangkal di Kayu Tangan Heritage menyebutkan seniman lukis tidak bisa disamakan dengan Pedagang Kaki Lima (PKL). Seniman lukis, tarik suara maupun juru foto yang ada di kawasan Heritage tidak mengganggu pejalan kaki atau merusak suasana, justru ikut mendukung keberadaan kawasan heritage.
“ Terus terang kami tersinggung, saat dilakukan operasi oleh satpol PP selasa lalu. Terus terang kami bukan PKL, namun kami kelompok seniman yang ikut membantu mengembangkan dan mendukung kegiatan yang ada di kawasan Kayutangan Heritage. Dan walikota Setiaji sudah ngomong akan memberi tempat bagi perupah ( seniman lukis ), kini malah kami diusir “ Ungkap Sukrul, Jum’at ( 7/7/2023 ).
Disebutkan, seniman perupa yang ada di kawasan heritage tergabung dalam komunitas namanya “ Sikil “. Mereka tidak berjualan hanya memaperkan hasil karyanya seperti protret gedung kuno Malang, seni topeng atau bidikan obyek lainnya. Tujuan adalah memperindah dan mempercantik kayutangan heritage, tetapi jika ada yang berminat membeli atau pesan bisa dilakukan dilokasi pameran yang menempati “ emper “ toko atau pesan ke pelukisnya langsung dan bisa dikirim dari rumah.
“ Kami semata-mata tidak berjualan, anggap emper toko sebagai galeri kami yang tentu sudah ada ijin pemiliknya. Kami tidak mengganggu pejalan kaki atau merusak suasana. Justru kami mempercantik dan memperindah kayutangan heritage “ lanjutnya Sukrul yang juga pedagang kuliner ini.
Sukrul tidak menyalahkan seutuhnya kepada petugas Satpol PP yang hanya menjalankan perintah atasan, wajar kalau mereka tidak mengerti perbedaan Seniman dengan Pedagang kaki Lima.
“ Seni rupa, seni musik awalnya tidak apa-apa, bahkan seniman musik mendapat fasiltas dan bantuan dana operasional dari Pemkot Malang. Seniman lukis tidak iri dan hanya minta kami seniman lukis diberi tempat dan tidak diusir dari galeri jalanan kami, sehingga wisatawan baik dalam maupun manca negara bisa menikmati keindahkan lukisan kami dan pulangnya ada oleh-oleh khas Malang “ papar Sukrul.
Anggota komunitas lukis “ Sikil : di Kota Malang mencapai 45 -an. Namun yang sering tampil dalam galeri emper toko hanya 5 sampai 10 pelukis saja.
“ kalau kita gelar semua, mulai ujung selatan hingga utara akan penuh dengan lukisan hehehe “ tandas Sukrul.
Sementara pelukis lainya Endik Asto menyebutkan, peminat karya lukisan komunitas “ Sikil “ malah bukan dari Malang, melainkan dari luar kota Malang bahkan ada dari Mancanegara, terutama jenis lukisan banguna kuno tinggal Belanda.
“ Kami menggelar hasil karya lukisan ini, membantu Pemda untuk mengenalkan obyek kayu tangan heritage. Banyak wisatawan dalam negeri luar kota Malang bahkan manca negara yang membeli atau memesan lukisan, kebanyak tentang obyek gedung kuno peninggal Belanda yang banyak di Kota Malang. Dengan demikian, kami ini membantu Pemkot Malang dalam mempromosikan Kota Malang “ papar Endik.
Pemkot Malang gencar menertibkan fasilitas umum yang digunakan sebagai tempat berdagang, para PKL terutama di sepanjang koridor kawasan Kayutangan Heritage. Hal itu dilalukan merespon keluhan masyarakat terkait gangguan kenyamanan yang disebabkan oleh banyaknya PKL yang berjualan di koridor Kayutangan Heritage.
Sehingga Satpol PP memasang papan larangan PKL untuk berjualan di koridor Kayutangan Heritage dengan tujuan untuk memberdayakan UMKM di dalam kampung.
Papan larangan dipasang di 6 titik strategis di sepanjang koridor Kayutangan Heritage yakni di depan Telkom ada 2, di bagian tengah 2 papan, kemudian di depan kantor BNI juga 2 papan di sebelah kanan. Setiap hari ada petugas Satpol PP yang melakukan pengawasan secara berkeliling.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika ketika dikonfirmasi menyangkut operasi yang dilakukan Satpol PP terhadap para seniman, melalui sambungan telpon tidak diangkat demikian pertanyaan melalui Whataaps belum dijawab. ( Eno )