Batu Malangupdatenews99- Administratur (ADM) Perhutani KPH Malang, Loesy Triana didampingi wakil Adm wilayah Barat Dedi dan Wakil Adm wilayah Timur Andri menandatangani nota Program Kerja Sama ( PKS ) dengan Kelompok Kemitraan Perhutani Produktif ( KKPP) PKPH Singosari yang membawai petani Kopi Lereng Gunung Arjuno Bumiaji Batu, di wisata Oyot Coban Talun desa Tulungrejo Batu, Rabu, ( 14/6/2023 ).
Adm KPH Perhutani Malang Loesy Triana mengungkapkan kerjasama ini mengawali proses kegiatan penanaman kopi yang ada di lahan Perhutani di kawasan lereng Gunung Arjuno, tersebar di 4 desa yaitu desa Giripurno, Bulukerto, Sumbergondo dan desa Tulungrejo.
Disebutkan sebagai pilot proyek hasil penandatangan dengan Yayasan Darmawangsa Kersawana luas lahan sementara 2 hektar di Desa Giripurno.
” Pilot Proyek penanaman Kopi yang di launching Gubernur Jatim dalam program agroforestry sementara seluas 2 hektar di desa Giripurno kecamatan Bumiaji ” ungkap Loesy.
Lahan Perhutani yang dipergunakan program agroforestry kopi ini tidak semuanya ditanami kopi melainkan ada pola tanam multi usaha Perhutani yaitu ada tanaman MPTS, ada tanaman bantuan Gubernur Jatim seperti 600 bibit pohon kopi, 100 bibit pohon alpukat dan 100 bibit pohon pinus.
” Nanti tanaman yang dikembangkan semakin banyak sesuai dengan kebutuhan pasar ” tegas Loesy.
Melalui program Multi Usaha Perhutani kondisi hutan tidak akan terganggu justru semakin terjaga.
” Disini Peran Perhutani memberi ruang tumbuh untuk masyarakat terkait dengan perekonomian masyarakat. Secara ekologi tanaman kopi yang dikembangkan masih memberikan konservasi terhadap ekologi itu ” tandasnya.
Program agroforestry yang dikembangkan Pemkot Batu sesusai dengan visi misi Perhutani yaitu 3 P kepanjangan dari Planet, Poeple & Profit.
” Artinya planet untuk mengamankan bumi, Poeple adanya kontribusi peningkatan perekonomian masyarakat dan profit menguntungkan para pihak yaitu perhutani, masyarakat dan pemerintah daerah ” lanjut Loesy.
Oleh karena itu setiap usaha memanfaatkan lahan Perhutani akan dikenakan kontribusi sebagai pemasukan negara bukan pajak (PNBP) dengan tarif sesuai ketentuan yang diatur Kementrian LHK.
” sebagai wajib pungut (wapu) kami menjalankan perintah seperti yang diatur oleh Kementrian LHK setiap pemanfaatan lahan Perhutani dikenakan kontribusi PNBP ” tambahnya.
Selain lereng Gunung Arjuno Bumiaji Batu untuk program Agroforesty kopi, lahan Perhutani yang dimanfaatkan program yang sama yaitu di kecamatan Sumbermanjing Kabupaten Malang dengan jenis komoditi tanaman Kayu Jati, empon-empon dan pisang.
” penanam komiditi tanaman menyesuaikan kondisi tanah tempat tumbuh tanaman kebetulan yang cocok kayu Jati dan empon-empon serta pisang yang diperlukan masyarakat ” pungkas Administratur KPH Malang.
Sementara itu Ketua Yayasan Darmawang Kersawana Mustopa menyebutknya pihaknya merupakan inisiator program perdesaan Agroforesty Kopi lereng Arjuno yang mengadakan nota kerjasama dengan Pihak Perhutani dan Buyer.
Disebutkan ada 4 program yang ditawarkan, namun dalam tahun pertama fokus pada agroforesty dalam bentuk alih komoditas dari tanaman sayur ke tanaman kopi, jenis Arabica dan Robusta tergantung dari ketinggian dan tegakan.
“ Dipilihnya kopi karena mempunyai prospek pasar yang menjanjikan sehingga bisa mengangkat kesejahteraan dan ekonomi warga masyarakat “ ungkap Mustopa.
Pilot Proyek penanaman kopi dipusatkan di lahan milik Pak Maman warga desa Giripurno kecamatan Bumiaji Batu, tahun pertama seluas 1 hektar. Sesuai kesepakatan kerjasama antara Perhutani, LMDH, Petani, Bumdesmas dan yayasan akan menggandeng Buyer Kopi dan menyediakan bibit kopi.
“ Bibit tanaman kopi diambil dari Batu sendiri yaitu kopi siman dan dari Jember dengan umur 2 sampai 6 bulan, diperkirahkan umur 3 tahun tanaman kopi bisa di panen “ tandas Mustofa.
Tofa panggilan akrab ketua Yayasan menjelaskan selama belum produksi yayasan yang menanggulangi biaya operasional menyangkut biaya pendampingan dari masa persiapan tanam, perawatan sampai pasca panen nantinya.
Kebutuhan kopi di Batu dan Malangraya sangat tinggi, produksi 1 hakter kopi yang ditanam menurut Tofa belum bisa mencukupi kebutuhan yang ada. Oleh karena itu pihaknya selalu memotivasi petani untuk mengembangkan komoditi kopi sebagai unggulan di kota Batu. ( Eno ).
PKS KPH makang dg KKPP ( kelompokmkemitraan Oerhutani produktif ) PKPH Singosari membawaahi lereng arjuno.
menjelaskan launching perdesaan Agroforestry Kopi di lereng Gunung Arjuno