MALANG UPDATE NEWS99, – MALANG, Senin, (26/12). Rimzah, Wakil Ketua DPRD Kota Malang dari Fraksi Gerindra didampingi Arief Wahyudi dari Fraksi PKB, Bayu Rekso Aji dari Fraksi PKS, dan Iwan Mahendra dari PDIP memfasilitasi dengar pendapat Dishub Kota Malang dan warga Heritage Kayutangan sebelum uji coba satu jalur.
Dalam dengar pendapat tersebut dihadiri beberapa ketua RW dari Kelurahan Oro-oro Dowo dan Kelurahan Kauman termasuk dari perwakilan ketua RT Kelurahan Kpojen. Hadir juga Kasat Lantas Polreta Kota Malang dan Dinas PUPR Kota Malang, disamping beberapa pengusaha menegah keatas dan UMKM, termasuk pedagang kaki lima di sekitar Heritage Kayu Tangan. Selasa, (27/12/2022)
Hadir Dari pihak management Hotel Whize Primes, Cafe La Fayete, dan beberapa pengusaha besar maupun pedagang kali lima (UMKM) yang ada di sekitar Heritage Kayutangan yang berdampak langsung dari kebijakan jalur satu arah (one way).
Disampaikan Wijaya Saleh Putra, Kadishub Kota Malang, ucapan terimakasih kepada pihak DPRD Kota Malang memfasilitasi dialog atau dengar pendapat terkait kebijakan satu arah (one way) di Heritage Kayutangan dengan warga sekitar yang terdampak langsung agar tidak menjadi permasalahan sosial yang rumit.
“Sebelum akan kami lalukan uji coba satu arah, tentu saja akan kami lakukan sosialisasi lebih dulu yang Insyaallah akan kita laksanakan di Hall Kantor Kecamatan Klojen pada hari jumat (30/12) mendatang,” kata wijaya, Kadishub Kota Malang.
Sejauh ini, arus lalu lintas di kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Kota Malang memang terlihat padat tetapi lancar.
Awak media menangkap dalam dialog tersebut bahwa warga Heritage Kayutangan di seputaran Jl. Basuki Rahmat yang rencana Pemkot Malang untuk menerapkan satu jalur ditolak oleh warga karena belum disosialisasikan.
Warga menolak karena Pemkot dinilai tidak melakukan sosialisasi terlebih dulu termasuk kajian dampak yang ditimbulkan bagi warga setempat.
Rohman Wahyudi, Ketua RW 09 Kelurahan Oro-oro Dowo, mengatakan bahwa Dishub Kota Malang atau pihak terkait belum melakukan sosialisasi dan menjelaskan secara detail skema satu arah tersebut, karena itulah warga Kayutangan merasa ragu.
Kalau berputar, sejauh ini, dia mengaku banyak mendapat keluhan dari warga maupun pedagang bahwa skema satu arah akan membuat rute perjalanan menjadi jauh, dan menambah beban biaya.
“Kalau memang bermanfaat bagi semua masyarakat, dan tolong seluruh tokoh masyarakat yang berdampak untuk diundang dalam sosialisasi nantinya, agar semua clear,” kata Rochman.
“Siapa yang gak mau kalau lalu kintas tertib dan lancar, serta membuat dampak ekonomi lebih baik. Ya memang itu harapan kita dan masyarakat kecil khususnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa skema jalur satu arah telah dikaji bersama Forum Lalu Lintas Kota Malang.
“Sekali lagi, sosialisasi akan segera kami lakukan ke masyarakat. Apa yang disampaikan warga adalah aspirasi yang harus kami perhatikan, kami tidak mungkin merugikan warga. Termasuk soal parkir, sudah kami kaji. Tidak ada pihak yang ditugikan apalagi keluar masuknya mobil pribadi di area Jl. Basuki Rahmad,” terangnya.
Widjaya menerangkan bahwa dengan satu jalur arah (one way) di kawasan Kayutangan Heritage, tentu saja lahan parkir bisa digunakan kanan dan kiri begitu luas. Dan bisa digunakan 24 jam akan diawasi. So, para wisatawan lokal bisa mudah mengakses obyek Kampoeng Heritage, Cafe, UMKM dan Hotel.
Termasuk pedangang kali lima tidak perlu takut untuk berjalan mendorong dagangannya melawan arus. Semua pemerintah kota menyadari hal itu.
“Uji coba akan kami lakukan. Konsekuensi tentu ada. Nanti mulai dari PLN sampai Sarinah. Kami akan tetap lakukan uji coba. Tentu dampaknya kami pertimbangkan,” bebernya.
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, mengatakan bahwa masyarakat pada umumnya tidak mau dirugikan dengan kebijakan satu jalur (one way) tersebut, termasuk pengusaha kecil dan menengah keatas yang tentu akan bereaksi karena belum dipahamkan dan diberikan sosialisasi.
“Jika memang mau dilakukan uji coba. Silahkan, akan kita pantau, tetapi sosialisasikan dulu, baru kita evalusi. Sejauh mana dampak dari kebijakan tersebut. Akan kita evaluasi dan terus dievaluasi,” tegas Rimzah, dalam memimpin jalannya dialog tersebut.
“Agar semua pihak tidak ada yang dirugikan dan kota jalurnya tertib aman dan perekonomian berjalan lancar,” tegasnya.
Sama yang disampaikan oleh Rimzah, bahwa Arief Wahyudi dari Fraksi PKB menyampaikan, pihaknya mendorong Dishub Kota Malang melakukannya sosialisasi dulu, kalau dilakukan uji coba dalam dalam 3 atau 4 pekan dan kalau ada persoalan, segera dilakukan evaluasi serta pembahasan di Forum Lalu Lintas.
“Semua pihak boleh terlibat untuk memberikan solusi,” tutup Arief Wahyudi. (awik/k.red)