malangupdatenews99.com – Malang, Pameran seni rupa Mini Art Malang #3 (MAM #3) yang diselenggarakan oleh Studio Dinding Luar (SDL) dilaksanakan pada tanggal 3–12 September 2022 di Gedung Dewan Kesenian Malang, Jl. Mojopahit 3 Malang.
Pameran itu melibatkan 124 seniman professional berasal dari berbagai kota di Jawa Timur utamanya dari kota Malang dan beberapa seniman dari Yogyakarta. Pameran ini merupakan eksplorasi bagaimana seniman memaknai, menanggapi dan menggambarkan terjadinya bencana dalam kehidupan ini.
Dengan mengusung tajuk Paint It B(L)ack peserta pameran menyertakan karya lukisan dengan format 50 x 40 cm untuk menggambarkan peristiwa kelam terjadinya bencana. (13/9/2022)
Pain It B(L)ack sendiri diambil dari lagu kelompok cadas Rolling Stone (1966) yang menggambarkan ungkapan duka mendalam dan rasa marah atas kehilangan seseorang.
Kurator Pameran Akhmadi Budi Santosa yang biasa dipanggil Leck Budi menyampaikan bahwa Program Pameran dari Studio Dinding Luar (SDL) Mini Art yang ke 3 bertajuk Paint It B(L)ack kembali ke lukisan menggambarkan warna hitam dari sisi kelam.
Jadi tema dari pameran ini mengusung kembali peristiwa kelam terjadinya bencana yang terjadi akibat alam dan yang disebabkan oleh ulah manusia.
“Tema itu yang diberikan ke peserta pameran. Respon mereka beragam ada yang melukiskan peristiwa bencana, menggambarkan dampak perang, adanya kehancuran lingkungan,” terang Budi.
“Masing – masing seniman minimal mengirimkan dua karya dan maksimal tiga karya, tetapi yang terpajang dalam pameran 240 lebih lukisan,” sambungnya.
Pengunjung dapat menikmati sekitar 240 lebih lukisan yang terpajang selain itu juga tersedia di E katalog hasil karya lukisan mereka beserta Judul dari lukisan.
Beberapa diantaranya, lukisan berukuran rata-rata 40 x 50 cm. David Sugiarto dengan karyanya, “Hedonisme”. Widji dengan karyanya, “Dibutuhkan Jatuh Cinta Berkali Kali” dan “Krisis Kepemimpinan”. Sigit P. dengan karyanya, “Bullying”. Riyanto Sinyo dengan karyanya, “Melepas Rindu”. Suwandi Waeng dengan karyanya, “Natural Life”. Mughsyeh Jarot dengan karyanya, “Trauma” dan masih banyak lagi karya – karya yang lainnya.
Pameran yang digelar selama satu minggu itu banyak dikunjungi oleh kalangan pelajar mahasiswa dan turis dari mancanegara.
Dalam waktu satu minggu sudah menghabiskan sembilan buku tamu, selain itu banyak merchandise berupa kaos dan buku yang terjual.
“Pameran Mini Art Malang ini sebelum dipamerkan di Malang itu sendiri dipamerkan di Art Jakarta pada tanggal 26 – 28 Agustus 2022, tetapi tidak keseluruhan karya disini dipamerkan disana, terseleksi jadi hampir 84 karya yang dipamerkan di Jakarta,” kata Leck Budi.
Dia menambahkan bahwa Studio Dinding Luar (SDL) menyelenggarakan pameran secara mandiri dan ada support dari Dewan Kesenian Malang untuk penempatan ruang pamer, serta support dari dinas pemerintah terkait.
“Pameran ini diproyeksikan akan terus berlanjut untuk tahun depan, harapannya seluruh pihak terkait dapat mendukung”. Ujarnya (Tutut.red)