Batu malangupdatenews99 – Sekretaris Daerah (Sekda) Batu, Zadim Effisiensi melakukan kunjungan lapangan untuk memantau persiapan kelurahan dan desa pasca penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Kamis (31/8/2023).
Kunjungan pertama Sekda Zadim dalam memantau desa dan kelurahan di Batu yakni ke TPS Patok yang berada RW6 kelurahan Sisir kecamatan Kota Batu.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Batu untuk memastikan bahwa penutupan TPA Tlekung tidak berdampak negatif pada kebersihan dan kesiapan kelurahan serta desa di sekitarnya.
Dalam kunjungannya, Sekda Zadim secara langsung berinteraksi dengan kepala kelurahan Sisir, M Vyata Aria Pranaka serta masyarakat setempat.
Zadim mendengarkan tanggapan mereka mengenai langkah-langkah yang telah diambil untuk menghadapi pasca penutupan TPA Tlekung dan bagaimana rencana pengelolaan sampah di masa mendatang.
Zadim memberikan arahan dan dukungan agar upaya pemulihan lingkungan setelah penutupan TPA Tlekung berjalan lancar.
“Kita harus bersama-sama berkolaborasi dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kita. Penutupan TPA Tlekung adalah langkah penting menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat, dan saya yakin kelurahan dan desa di Batu memiliki potensi besar untuk mewujudkannya.” Papar Sekda Zadim.
Kunjungan lapangan ini juga menjadi ajang untuk membangun sinergi antara Pemerintah Kota Batu, pihak kelurahan dan desa, serta berbagai pihak terkait, guna mencapai tujuan bersama dalam menjaga kebersihan dan kesiapan lingkungan setelah penutupan TPA Tlekung.
Beberapa langkah konkret yang telah diambil kelurahan Sisir Kecamatan Kota Batu dengan peningkatan sistem pengelolaan sampah berbasis daur ulang, penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah, serta upaya untuk mengembangkan program-program penghijauan dan kebersihan lingkungan.
Lurah Sisir M.Vyata Aria Pranaka menyebutkan dengan adanya penutupan TPA Tlekung, maka kelurahan harus merubah pola pengelohan sampah dengan melibatkan semua warga Sisir.
Mengantisipasi tindakan darurat penampungan sampah pasca penutupan TPA dengan cepat dilakukan dengan membuat komposter dan bank sampah.
” Sabtu dan Minggu mendatang ada sosialisasi tentang pembuatan Komposter, biopori dan Eco Enzym. Dimana tiap 2-3 rumah harus punya tiga kelengkapan itu ” ungkap Vyata, Kamis( 31/8/2023 ).
Lurah Sisir Batu, mengajak seluruh warga masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya.
Dijelaskan, dalam mengurangi beban TPS3R yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, masyarakat diajak untuk membuat komposter, biopori, dan Eco Enzym sebagai upaya pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Diakui, selama ini pasokan sampah yang ada di TPS Patok tidak hanya datang dari warganya,namun banyak pihak luar yang membuang sampah disana. Maka pasca penutupan TPA Tlekung, TPS Patok yang ada di jalan Sutan Hasan Halim ditutup sementara dan ditingkatkan serta direnovasi menjadi TPS3R.
” pembiayaan kolaborasi secara swadaya masyarakat dan ADD, direncanakan menelan anggaran Rp.500 Juta melalui PAK dibangun secara bertahap anggaran awal Rp. 200 juta dari anggaran leading sektor DLH” jelas Lurah Sisir.
Guna mengamankan TPS3R milik Kelurahan Sisir akan menyiagakan petugas linmas jaga malam, mengantisipasi pihak luar yang sengaja membuang sampah.
Lurah Sisir M.Vyata Aria Pranaka telah memulai langkah proaktif dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya.
Melalui program baru yang diinisiasi, lurah Vyata mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi dalam upaya pengurangan sampah dengan memanfaatkan berbagai teknik ramah lingkungan.
Lurah Vyata menyampaikan pentingnya langkah-langkah seperti komposting, pembuatan biopori, dan produksi eco enzym sebagai cara efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di lingkungannya.
Lurah Vyata menekankan manfaat dari setiap teknik tersebut. Program komposting diharapkan akan membantu warga mengubah sisa-sisa makanan dan bahan organik menjadi pupuk yang dapat digunakan untuk memperkaya tanah dan tumbuhan di pekarangan masing-masing.
Sedangkan pembuatan biopori akan membantu dalam penyerapan air hujan dan mengurangi genangan, serta memberikan tempat bagi mikroorganisme untuk bekerja mengurai sampah secara alami.
Selain itu, produksi eco enzym dari bahan-bahan sederhana di rumah diharapkan dapat membantu dalam membersihkan saluran air dan mengurai sampah organik.
Warga Sisir merespons antusias program ini, dan beberapa di antaranya telah memulai implementasi teknik-teknik tersebut di rumah masing-masing.
Lurah Sisir berharap melalui kerja sama komunitas, upaya ini dapat membantu mengurangi dampak negatif akibat penumpukan sampah di TPS dan pada akhirnya menjadikan lingkungan sekitar lebih bersih dan sehat.
Program inovatif ini membuktikan bahwa langkah kecil dari masing-masing individu dapat memiliki dampak besar dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan. Dengan kesadaran dan kerja sama yang terus meningkat, Kelurahan Sisir berpotensi menjadi contoh bagi komunitas lain dalam mengatasi masalah sampah secara efektif dan berkelanjutan.
” langkah pertama, kami atasi disumber produksi sampah yaitu Rumah tangga, bagaimana setiap 2-3 rumah harus punya 3 unsur alat untuk membuat komposter, biopori dan Eco Enzym ” lanjut Vyata didampingi Sekretaris Kelurahan Yunus Rakhmad dan kasi Pemberdayaan Enrico Squadra.
Produksi sampah di kelurahan Sisir yang memiliki.6.969 KK, dengan 13 RW dan 72 RT mencapai 60 % dari total produksi sampah yang ada diwilayah kecamatan Kota Batu.
Lurah Sisir mengungkapkan pihak kelurahan telah membuat contoh alat pembuat komposter, Biopori dan Eco Enzym yang nanti disampaikan dalam sosialisasi dengan masyarakat di 13 RW secara bertahap.
” kami ingin dalam sosialisasi nanti ,sabtu dan minggu warga bisa mempraktekan cara membuat komposter, biopori maupun pembuatan Eco Enzym sehingga warga langsung berbuat ” tambahnya.
Lurah Sisir M.Vyata Aria Pranaka menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat bekerja sama dalam menerapkan praktik-praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPS3R, diharapkan proses pengolahan sampah di wilayah Sisir Batu dapat menjadi lebih efisien dan berdampak positif bagi lingkungan.
Masyarakat diimbau untuk mengikuti pelatihan dan sosialisasi yang akan diadakan kelurahan Sisir dalam mengedukasi tentang cara pembuatan komposter, biopori, dan Eco Enzym.
” Dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah kelurahan dan masyarakat, diharapkan Sisir Batu dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan menjaga kebersihan lingkungan demi generasi mendatang ” pungkas Vyata. (Eno )