Study Tiru Penanganan Stunting, 4 Kelurahan Kota Samarinda Diterima Solikin Lurah Oro-oro Dowo

Study Tiru Penanganan Stunting, 4 Kelurahan Kota Samarinda Diterima Solikin Lurah Oro-oro Dowo

 

MALANG, UPDATE NEWS99, Rombongan 4 Kelurahan Kecamatan Palaran Kota Samarinda Kalimantan Timur melakukan Studi Tiru di Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen Kota Malang, kamis, (23/11/2023).

Kegiatan Studi Tiru yang dilakukan oleh beberapa Kelurahan dari Kecamatan Palaran Kota Samarinda diikuti 4 Kelurahan, mereka adalah: Kelurahan Handil Bakti, Kelurahan Bukuan, Kelurahan Simpang Pasir, Kelurahan Sama Rawa, dan Kelurahan Makmur.

Rombongan dari 4 Kelurhan yang didampingi Pemkot Samarinda diterima langsung oleh Solikin SE, Lurah Kelurahan Oro-oro Dowo bersama staff, Dra. Yulita Kasi PM, TP PKK Kelurahan, Kader Posyandu, Babinsa, Babinkamtibmas dan Linmas.

Keseriusan Pemkot Samarinda dengan membawa 4 Kelurahan dalam rangka Studi Tiru dengan mengutamakan penanganan Stunting yg telah ditangani dengan baik dan keberhasilan penekanan angka stunting hingga 75% dari 25 kasus tinggal 8 kasus stunting (red.).

Studi Tiru yang dilakukan oleh Rombongan 4 Kelurahan dari Kecamatan Palaran Kota Samarinda ini fokus pada penanganan pemberian asupan makanan dan Gizi dengan istilah Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) di Kelurahan Oro-oro Dowo.

Seketaris Lurah, Mukti Fajar, mewakili rombongan 4 Kelurahan memberikan apresiasinya terhadap Pemerintahan Kelurahan Oro-oro Dowo dalam penanganan stunting cukup berhasil karena dapat menekan kasus stunting hingga 75%.

3 hal yang menjadi sorotan Studi Tiru yang disampaikan oleh Mukti Fajar adalah:
1. Dahsat – dapur sehat atasi stunting
2. Capaian penekanan kasus stunting hingga 75%
3. Media Kelurahan, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), mampu memberikan edukasi pada masyarakat luas.

“Kami sangat berterimakasih sekali sambutan dari Bapak Lurah, Kelurahan Oro-oro Dowo dan seluruh staff serta perangkat kelurahan yang telah memberikan banyak informasi cara penanganan kasus Stunting dan beberapa faktor pendukungnya,” papar Mukti Fajar.

Disampaikan, Disamping terkait Dahsat (dapur sehat atasi stunting), ia akan konsen dengan adanya KIM (kelompok informasi masyarakat). KIM ini juga faktor pendukung keberhasilan penanganan stunting.

“Di Samarinda juga ada namanya FKM (forum komunikasi masyarakat) akan kami kembangkan lebih lanjut seperti KIM,” tuturnya

“Dengan adanya KIM ini sebagai media informasi masyarakat, mampu menyampaikan semua kegiatan OPD (organisasi pemerintah daerah) pada masyarakat, singga permasalahan di masyarakat bisa tertangani secara cepat dan efektif,” tutupnya. (awik/kdr/ria)

 

Posted: malangupdatenews99.com