Batu malangupdate news99- Tujuh hari sudah, PJ. Walikota Batu Arief Agung Paewai berkantor di TPA Tlekung kecamatan Junreno Kota Batu, demi mewujudkan tekadnya membenahi manajemen pengolahan persampahan di Kota Wisata Batu. Disamping untuk memenuhi 6 tuntutan warga desa Tlekung yang berunjuk rasa terhadap dampak TPA Tlekung.
6 tuntutan warga seperti disampaikan Siyari ketua RT 1 RW,3 Dusun Gangsiran,Sabtu ( 31/7/2023), diantaranya warga memohon untuk segera memaksimalkan proses pengolahan sampah yang sudah menumpuk begitu besar yang akan berakibat pada pencemaran air bawah tanah, pencemaran udara, mencegah air lindi yang mengalir ke sungai, mencegah longsor. Disamping itu, warga juga menuntut agar sampah yang masuk ke TPA Desa Tlekung harus dikelola dengan mesin, tidak hanya dibuang dan ditimbun, sehingga ada pembatasan volume yang masuk. Bahkan warga menolak adanya perluasan TPA di Desa Tlekung karena letak geografis yang tidak layak.
Ketiga tuntutan tersebut kini langsung dijawab dengan aksi nyata jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan dibantu beberapa OPD dibawah kendali PJ Walikota langsung di TPA Tlekung.
Kepala bidang Pengolaan Persampahan dan Limba B3 DLH, Vardian Budi Santoso menjelaskan, langkah cepat dilakukan DLH bersama OPD yang dikomando PJ. Walikota dengan melakukan Pemilahan sampah dan pengolahan sampah dengan 2 mesin ( pirolisis dan incenerator) juga Penyemprotan dengan Eco Enzym dan ECO lindi. Serta dengan mengoptimalkan 4 alat berat excavator dan 2 buldozer yang mana progresnya telah menurunkan landfill sebanyak 11 meter dengan 2 layer ( 7 meter dan 4 meter ) dari ketinggian awal diperkirakan mencapai 20 meter
“ Dengan memaksimalkan 2 mesin Pirolis dan incenerator untuk pemilahan dan pengolahan sampah dan penyemprotan dengan Eco Enzym dan ECO Lindi untuk mengurangi bau sampah mengoperasionalkan 4 alat berat dan 2 bulduzer sehingga mampu menurunkan landfill dari 20 meter menjadi 11 meter dengan 2 layer ( 7 meter dan 4 meter ) “ jelas Pepeng panggilan akrabnya, Selasa ( 8/8/2023 ).
Disebutkan, untuk memilah dan menimbang sampah, telah dikerahkan 22 tenaga kerja, dimana 20 orang sebagai pemilah dan 2 orang yang melakukan penimbangan, hasilnya sampah yang telah dipilah sebanyak 8.320 kg.
“ Setiap hari dilakukan pemilahan dan penimbangan sampah dengan melibatkan 22 tenaga kerja, 22 yang memilah dan 2 orang yang menimbang, hasilnya mampu memilah 8.320 Kg “ ungkapnya.
Guna mengantisipasi penyebaran bau sampah yang menyengat sehari 3 kali dilakukan penyemprotan selain dilakukan karyawan DLH juga dibantu tenaga Damkar dengan menggunakakan Tangki Damkar 5000 liter, sehari bisa 4 sampai 6 tanki.
“ Kita pergunakan Eco Enzym dan Eco Lindi sebagai bahan penyemprotan ke tumpukan sampah, sehari 3 kali pagi, siang dan sore hari. Selain dilakukan karyawan DLH juga dibantu tenaga damkar dengan menggunakan tanki 5000 liter, sehari bisa 4 sampai 6 tangki “ tandas Pepeng.
Pepeng menyebutkan kini posisi air lindi sudah mengalami penurunan dari ketinggian 50 cm menjadi 47 cm dari dasar kolam. Bahkan PJ.Walikota Batu menginstruksikan tidak akan ada perluasan lahan TPA Tlekung. Kondisi yang ada ini akan dimanfaatkan secara maksimal dengan mengoperasionalkan peralatan yang ada dan rencananya akan diusulkan penambahan fasilitas lainnya. ( Eno )