Batu malangupdatenews99-, Puluhan Lukisan yang di pamerkan ke Pethak Art Space desa Junrejo salah satunya karya pelukis internasional Vincent Prijadi Purnowo anak berkebutuhan khusus, asal Surabaya.
Vincent Prijadi Purwono lahir 13 Oktober 2023 , seorang anak berkebutuhan khusus (autis) yang menakjubkan, lahir sebagai anak kedua dari pasangan Rudy Purnowo Prijadi dan Margie Sofia Prijadi. Mereka berasal dari Perumahan Citraland Surabaya. Meskipun dihadapkan pada tantangan kehidupan, Vincent memamerkan bakat luar biasa dalam bidang Seni Lukis.
Vincent bersekolah di rumah sejak lulus SMP pada 2018. Orang tuanya memutuskan hal tersebut agar Vincent bisa mengembangkan bakatnya. Terlebih, Vincent didiagnosis sebagai penyandang autisme sejak usia 13 bulan.
Awalnya, keluarga syok mendengar diagnosis tersebut. Seiring berjalannya waktu, Rudy dan sang istri Margie Sofia Prijadi memperhatikan Vincent memiliki bakat terpendam.
’’Dari kecil Vincent suka melukis. Sebaiknya dia fokus ke sana dan kami berusaha fasilitasi,” papar Rudy.
Rudy Purnomo Prijadi , dengan penuh kejujuran, mengungkapkan keprihatinannya saat melihat Vincent, yang sejak kecil memiliki kebiasaan menyakiti diri dengan mencakar tangan dan badannya.
” Kesulitan dalam menghadapi dihadapi anak autis seperti Vincent yang temperamental dan seringkali menyakiti diri dan sedih rasanya ” papar Rudy dengan nada berat.
Meskipun demikian, Rudy selalu mencatat dan menyaksikan perilaku yang dilakukan anaknya.
Vincent memiliki kebiasaan melukis setiap kali merasa marah atau ada sesuatu yang tidak diterima disekitarnya.
Setiap lukisan, baik dari pensil maupun crayon, dihargai sebagai ungkapan emosional yang unik dan disimpannya.
Rudy selalu berupaya mengumpulkan secara rutin dengan penuh perhatian setiap karya seni yang diciptakan Vincent.
Menariknya, kecenderungan Vincent menggambar obyek yang sama, yaitu kereta api, mencerminkan dunianya yang khas. Lukisan-lukisan ini tidak hanya menjadi jendela untuk memahami perasaannya, tetapi juga menunjukkan bahwa seni telah menjadi jalan untuk Vincent mengekspresikan diri di tengah tantangan yang dihadapinya.
Keputusan kedua orang tua Vincent tampaknya tepat. Sejak 2018, Vincent mengukir sejumlah prestasi di bidang seni rupa. Misalnya, mengikuti dua puluh agenda pameran tunggal maupun bersama di dalam dan luar negeri. Di antaranya, pameran tunggal bertema Cinta Kereta Api di Stasiun Kereta Api Gubeng pada 2019.
Pada 2020, lukisannya berjudul My Transportation terpilih untuk dipamerkan di Hopkins Art Center, Minnesota, Amerika Serikat. Karya itu juga menjadi pemenang ketiga kategori lukisan akrilik dalam agenda tersebut. Saat pandemi, Vincent juga tak berhenti menghasilkan karya untuk galerinya.
Prestasi tersebut bukan hanya kebanggaan bagi keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang melihat bahwa keberanian dan bakat bisa bersinar di setiap individu, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
Vincent Prijadi Purwono dibawah naungan zodiak Libra, kini menjadi contoh nyata bahwa ketekunan, dukungan keluarga, dan fokus pada kelebihan seseorang dapat membawa prestasi gemilang.
Semangatnya dalam menghadapi hidup, serta karya seni lukisnya yang menginspirasi, menjadikan Vincent sebagai sosok yang patut diapresiasi dalam dunia seni dan masyarakat pada umumnya.
Rudy Purnomo ayah Vincent yang hadir dalam Pameran lukisan Vincent di Pethak Art Shace balai Desa Junrejo Batu, menceritakan perjalanan sulit Vincent, anaknya yang penuh bakat ini.
Meskipun perjalanan sulit, keberanian dan bakat Vincent dalam seni lukis membuka pintu ke dunia yang lebih indah.
Dengan tersalurnya ide dan aspirasi Vincent dalam kanvas, melalui sentuhan kuas dan warna, dampaknya terlihat jelas. Vincent mulai menemukan ketenangan dan keseimbangan emosionalnya melalui seni lukis. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa melukis bukan hanya kegiatan kreatif, tetapi juga merupakan terapi yang tepat bagi Vincent yang menghadapi spektrum autis.
Rudy Purnomo, dengan penuh kebanggaan, menyatakan bahwa melalui seni lukis, Vincent tidak hanya mengekspresikan diri, tetapi juga menemukan cara untuk melalui tantangan emosionalnya. Hal ini menciptakan ruang yang aman dan mendukung bagi Vincent, memberikan harapan baru dan memperkuat keyakinan bahwa bakatnya bukan hanya memberi kebahagiaan, tetapi juga memberikan solusi bagi perkembangan pribadinya.
Rudy menyebutkan, karena banyaknya lukisan karya Vincent, sehingga dibuatkan galery yang diberinama ” Vinautisme Galery” yang ada di Citraland Surabaya
Sejak itu, Vinaautisme Galery telah menjadi rumah bagi lebih dari 300 karya indah karya Vincent. Prestasinya tidak hanya diakui secara lokal, tetapi juga terwujud dalam penjualan lukisan-lukisannya dengan harga mencapai Rp. 30 Juta per lukisan berukuran 120 x 150 cm. Kesuksesan ini bukan hanya sebuah pencapaian individual, tetapi juga membuka peluang baru bagi Vincent dan memberikan inspirasi bagi banyak orang
Seperti Affandi yang dikenal dengan seni abstraknya, Vincent Prijadi Purwono memiliki ciri khasnya sendiri dengan lukisan-lukisan bertemakan kereta api. Kehadirannya dan karyanya tidak hanya diakui dalam lingkup seni, tetapi juga diakui secara lebih luas.
Sebagai penghormatan terhadap bakatnya, Vincent dan orang tuanya, Rudy, diundang khusus oleh Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam peresmian Kereta Cepat Whoosh di Bandung. Ini tidak hanya menjadi momen kebanggaan bagi Vincent, tetapi juga pengakuan atas kontribusinya dalam dunia seni dan kehadirannya yang menginspirasi.( Eno )