Batu malangupdatenews99 – Hari ke-3 bulan Ramadhan tahun 1445 H, Komunitas Seduluran sak Lawase Batu mengadakan kegiatan bagi-bagi takjil gratis di depan Cafe Ngajak Kopi, Jalan Suropati 30, timur TMP, Batu, pada Kamis (14/3/2024).
Sebanyak 600 takjil untuk berbuka puasa disalurkan kepada pengguna jalan yang melintas di depan Cafe Ngajak Kopi, Jalan Suropati 30, Batu.
“Kegiatan berbagi takjil edisi perdana ini sengaja memilih lokasi Jalan Suropati karena merupakan kawasan ramai dan juga dekat dengan Café kami ,” terang Ghaib Sampurno Ketua Komunitas Seduluran sak Lawase Batu, yang memimpin langsung kegiatan pembagian takjil ini.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk sedekah dari komunitas yang didukung oleh GS Art Billiard, Omah Cafe, Ngajak Ngopi, Pobsi Kota Batu, dan Koni Kota Batu untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat.
Ghaib Sampurno menegaskan kegiatan bagi-bagi takjil gratis ini dilakukan secara rutin setiap bulan Ramadhan di berbagai titik yang berbeda.
“Insyaallah, kami akan terus mengadakan kegiatan ini setiap tahunnya untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat,” ujarnya.
Praktik memberi takjil gratis dalam komunitas saduluran sak lawase menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Ramadan. Memberi takjil gratis kepada sesama di bulan Ramadan dianggap sebagai amal ibadah yang sangat dianjurkan. Ini sesuai dengan konsep sadaqah atau amal kebajikan yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW telah mengajarkan pentingnya bersedekah dan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, dan bulan Ramadan adalah waktu yang paling tepat untuk melaksanakannya. Dengan memberi takjil gratis selain memenuhi tuntutan agama juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di antara sesama.
“ kegiatan memberi takjil gratis dari komunitas seduluran sak lawase mencerminkan solidaritas sosial, bersatu untuk membantu sesama yang kurang mampu dan memastikan bahwa semua orang dapat menikmati berbuka puasa dengan layak “ Pungkas Ghaib Sampurna.
Ghaib menyebutkan, praktik memberi takjil gratis dalam komunitas seduluran sak lawase tidak hanya memiliki makna yang dalam dari perspektif agama, tetapi juga merefleksikan nilai-nilai budaya yang kaya. Dengan berbagi takjil secara gratis, umat Muslim tidak hanya memenuhi tuntutan agama, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan memperkaya budaya. ( Eno )