MALANG, UPDATE NEWS99 – Masyarakat Desa Gedangan Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang mengeluh terkait kondisi sayap jalan di desa setempat saat ini berkesan kumuh. Itu sebagai dampak bekas galian pemasangan pipa PDAM atau Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Fakta dilapangan seperti yang terjadi saat ini. Selain di Gedangan, juga di desa sebelah yaitu Ringinsari Kecamatan Sumbermanjig Wetan.
Sementara, dari pihak Tirta Kanjuruhan sendiri seperti sering disampaikan kepada masyarakat mengelak. “Itu bukan wewenang tetapi menjadi tanggung proyek SPAM pengelola sarana dan prasarana. Sedangkan PDAM, itu sebagai unit usaha milik daerah, yang bergerak dalam pengolahan dan distribusi air bersih bagi masyarakat umum”, terang salah seorang warga Gedangan mengutip penjelasan pihak PDAM.
Akibat kurang maksimalnya pekerjaan proyek PUPR pusat dengan alokasi dana sebesar Rp 150,5 milyar ini, sayap jalan sepanjang protokol Gedangan ambles. Kondisi itu, menjadikan Gedangan indentik kumuh. Seperti halnya gundukan tanah di sepanjang tepi jalan, saat ini terpantau berserakan.
Kepala Desa Gedangan Hendik Kridiyanto menjelaskan,sayap jalan protokol sepanjang 1 hingga 2 KM saat ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4,khususnya truk yang bermuatan berat.
“Kami berharap adanya perhatian dari PDAM maupun Pemkab Malang. Karena ini termasuk jalan K-1 Kabupaten Malang”, pinta Hendik Selasa (18/3/2025).
Dan parahnya lagi, lanjut Hendik,dengan kondisi jalan seperti saat ini, kecelakaan kecilpun kerap terjadi disejumlah titik. “Karena Pengurukan bekas galian itu kurang maksimal, jalan disitu tidak bisa untuk berpapasan kendaraan.Jika dipaksa minggir,salah satunya ada yang jadi korban seperti yang sering terjadi”, ungkap Hendik.
Guna meminimalisir kejadian tersebut, Pemdes Gedangan menancapkan sebilah bambu. Itu sebagai bentuk pemberitahuan kepada pengemudi,bahwa itu kawasan berbahaya.
Hendik mengaku, sering protes langsung kepada pihak PDAM. “Jawabnya akan segera ditindaklanjuti. Tetapi nyatanya?”, pungkas Hendik dengan nada kecewa. (H.M/DK)
