Lalapan Nasi Tempong Punten Batu: Menyajikan Kelezatan Tradisional dengan Sentuhan Lokal

Lalapan Nasi Tempong Punten Batu: Menyajikan Kelezatan Tradisional dengan Sentuhan Lokal

Batu malangupdatenews- Kota dingin Batu secara resmi menyambut kehadiran Nasi Tempong Punten, sebuah penambahan yang memperkaya ragam kuliner lokal,  Senin,( 25/3/2024).

Nasi Tempong, atau yang sering dikenal dengan sebutan Sego Tempong, merupakan salah satu warisan kuliner tradisional dari Banyuwangi.

Makanan ini terkenal dengan paduan nasi yang dikepret bersama beragam lauk pauk, lalapan segar, dan sambal yang khas, menciptakan harmoni cita rasa yang menggugah selera.

Di Punten Batu lalapan nasi tempong berlokasi di jalan raya Punten ( dekat Kantor Kecamatan Punten ), dengan keunikan Nasi Tempong dikembangkan dengan tambahan nasi punel, pete, dan terong goreng, memberikan sentuhan lokal yang unik dan memikat bagi para penikmat kuliner. Dibandrol dengan harga Rp.15 ribu dan Rp.35 ribu ukuran jumbo.

Mukid, seorang warga asli Bumiaji, dengan senang hati menikmati pengalaman baru ini sebagai bagian dari buka puasa bersama keluarga.

 “Enak sekali,” katanya.

 “bangga bisa menikmati buka puasa bersama keluarga dengan menu lalapan nasi tempong yang nasinya punel dan lalapan serta sambalnya terasa sekali. Rugi kalau tidak kesini.”lanjut Mukid.

Annisa Indahyani, pemilik Nasi Tempong Punten Batu, dengan penuh dedikasi meninggalkan aktivitasnya di hotel demi mengejar kecintaannya akan Nasi Tempong Banyuwangi.

 Keputusan untuk mengembangkan usaha di Batu didasari oleh cinta dan keinginan untuk memperkenalkan kelezatan tradisional ini kepada masyarakat setempat.

“Demi cintanya terhadap Nasi Tempong Banyuwangi, kami dengan bangga mendirikan lalapan Nasi Tempong di Batu,” ungkap Anisa dengan semangat.

Kehadiran Nasi Tempong Punten Batu tidak hanya menambah keragaman kuliner di kota Batu, tetapi juga menjadi wujud dari upaya pelestarian dan pengembangan warisan kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan keunikan.

Dengan setiap suapan, para pengunjung dapat merasakan kelezatan dan kehangatan tradisi yang terus hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Batu yang ramah dan berbudaya.( Eno )