Opini, Belqis Trinadis Z.: Menyembuhkan Luka dengan Manisnya Madu

Opini, Belqis Trinadis Z.: Menyembuhkan Luka dengan Manisnya Madu

KOTA MALANG, UPDATE NEWS99, – Tahu kah Anda bahwa madu telah digunakan sebagai obat alami selama ribuan tahun? Kini, penelitian modern semakin memperkuat klaim bahwa madu bukan hanya pemanis, tetapi juga penyembuh luka yang efektif.

Pengobatan luka dengan menggunakan madu tercantum dalam Papirus Edwin Smith (1650 SM), yang merupakan salinan dari naskah asli sekitar tahun 3000-2500 SM.

Pada Perang Dunia I, tentara-tentara telah menggunakan madu untuk tujuan pengobatan luka, dan sejak saat itu, dukungan ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan mulai terlihat.

Madu mengandung sejumlah besar karbohidrat, lipid, asam amino, protein, vitamin, dan mineral yang memiliki peran penting dalam penyembuhan luka.

Selain itu, madu juga mengandung hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh glukosa oksidase, serta inhibin, dan mempunyai kadar pH rendah (3,6-3,7).

Madu memiliki sifat-sifat yang mendorong penyembuhan luka, seperti agen antibakteri, mendorong debridemen autolitik, merangsang pertumbuhan jaringan luka, dan memulai aktivitas anti-inflamasi yang dengan cepat mengurangi rasa sakit, edema, dan produksi eksudat.

Madu memiliki tekanan osmotik tinggi dan berfungsi terutama sebagai medium hiperosmolar, yang menyebabkan terjadinya aktivitas pembersihan luka dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Kandungan nutrisi dalam madu meningkatkan suplai substrat lokal dan berfungsi sebagai sumber energi yang baik dalam membantu mempercepat proses penyembuhan luka.

Kandungan hidrogen peroksida pada madu ini membantu dalam membersihkan luka melalui reaksi Fenton, yang dapat menghasilkan radikal bebas hidroksil dengan efek bakterisidal.

Selain itu, bahan antibakterial lain dalam madu adalah inhibin, yang merupakan bahan termolabil yang diklaim oleh beberapa peneliti sebagai zat yang bertanggung jawab menghambat pertumbuhan organisme baik gram positif maupun gram negatif.

Kadar pH rendah dari madu menciptakan kondisi lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan bakteri, dan pH asamnya meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah yang mengalirkan darah dan kelenjar limfe menuju tempat luka.

Sebuah studi di Journal of Wound Care menemukan bahwa madu efektif dalam menyembuhkan luka bakar tingkat dua hingga 85% lebih cepat dibandingkan metode konvensional.

Baik pengamatan klinis maupun sejumlah kecil studi kontrol memberikan konfirmasi terhadap sifat-sifat madu yang digunakan secara topikal dalam mempercepat penyembuhan luka.

Penyembuhan cepat telah melaporkan pemberian madu secara topikal terhadap luka-luka seperti ulkus, gangren, luka bakar, dan luka pasca bedah.

Meskipun madu sangat efektif digunakan sebagai obat alami pada luka, perlu diperhatikan penggunaannya, terutama bagi pasien diabetes dan luka yang sangat dalam.

Pasien diabetes memerlukan perawatan luka medis yang tepat karena kondisi ini lebih rentan terhadap komplikasi seperti infeksi dan gangren.

Jika madu digunakan, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter atau tenaga medis untuk memastikan tidak ada efek samping atau reaksi yang tidak diinginkan.

Pemberian madu secara topikal efektif menghasilkan dasar luka bergranulasi bersih.

Madu bekerja sebagai medium hiperosmolar dan mencegah pertumbuhan bakteri, serta memiliki viskositas tinggi yang membentuk penghalang fisik dan menciptakan lingkungan basah yang mempercepat penyembuhan luka.

Kandungan nutrisi dalam madu menambah pasokan bahan lokal dan mungkin membantu mempercepat reepitelisasi.

Selain itu, madu mengandung enzim katalase yang juga mempengaruhi proses penyembuhan luka.

Madu membuktikan bahwa solusi alami dapat sejalan dengan bukti ilmiah. Dengan memadukan tradisi dan inovasi, kita dapat memanfaatkan madu sebagai alternatif yang aman dan efektif untuk perawatan luka. (Belqis Trinadis Z.)

 

Posted: malangupdatenews99.com
Malang, 2 January 2025

Menyembuhkan Luka dengan Manisnya Madu” Ditulis oleh: Belqis Trinadis Z. (Mahasiswa S1 Farmasi, Universitas Muhammadiyah Malang)