Kelurahan Temas Buat Destinasi Batu Tubing : Wisata Susur  Sungai Diminati Wisatawan Mancangera

Kelurahan Temas Buat Destinasi Batu Tubing : Wisata Susur  Sungai Diminati Wisatawan Mancangera

Batu malangupdatenews99- Di tengah gemuruh air sungai yang mengalir deras, terdapat sebuah peribahasa yang terpatri kuat dalam kehidupan masyarakat Kelurahan Temas, Kecamatan Kota Batu, Batu. “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Peribahasa ini tidak sekadar kata-kata kosong, tetapi menjadi pendorong utama bagi masyarakat setempat dalam menjalani perjuangan mereka.

Kehidupan di Kelurahan Temas tidak pernah lepas dari usaha keras dan kesungguhan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Tanpa mengharapkan imbalan apa pun, mereka bekerja tanpa lelah untuk menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan bersama. Mereka mengorbankan waktu dan tenaga untuk membersihkan sampah-sampah yang menumpuk, serta membenahi sistem drainase agar air dapat mengalir dengan lancar.

 

Berkat kerja keras dan kesungguhan tersebut, Kelurahan Temas akhirnya meraih penghargaan Anugerah Trophy tertinggi sebagai desa/kelurahan terbaik dalam perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Batu pada tahun 2024. Ini adalah bukti nyata bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia, dan bahwa keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, melainkan melalui upaya yang sungguh-sungguh.

Namun, prestasi tersebut bukanlah akhir dari perjalanan mereka. Masyarakat Kelurahan Temas tidak berpuas diri dengan capaian tersebut, mereka terus berusaha untuk mengembangkan potensi lingkungan mereka. Salah satu hasil dari upaya tersebut adalah penciptaan destinasi wisata “Batu Tubing”. Wisata susur sungai ini memanfaatkan keberhasilan dalam mengelola lingkungan yang baik, terutama dalam menciptakan saluran air drainase yang lancar dan bersih.

Meskipun belum dilaunching secara resmi, namun reputasi “Batu Tubing” sudah menyebar luas bahkan ke mancanegara. Kisah tentang keindahan alam dan tantangan menarik dari wisata susur sungai ini telah menarik minat dari wisatawan mancanegara, termasuk Shana Ilyas dari Kota Kopenhagen, Denmark, Januari 2024 lalu.

Kisah Kelurahan Temas mengingatkan kita bahwa untuk meraih kesuksesan, kita harus bersedia melewati masa-masa sulit dan bekerja keras. Seperti halnya berenang ke tepian setelah merapatkan ke hulu, kesenangan dan kebahagiaan akan datang setelah kita melewati berbagai rintangan dan pengorbanan. Kelurahan Temas adalah contoh nyata bagaimana ketekunan dan kerja keras dapat mengubah sebuah komunitas menjadi tempat yang lebih baik, serta membuka peluang baru untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Kelurahan Temas terus berinovasi dalam mengubah permasalahan menjadi potensi. Salah satu hasil dari kerja keras mereka adalah penciptaan destinasi wisata air yang unik, yaitu Batu Tubing, yang merupakan susur sungai dan drainase persawahan menggunakan ban dalam.

Kegiatan Batu Tubing tidak hanya menawarkan pengalaman seru bagi pengunjung, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang sangat penting dalam upaya menjaga kebersihan air dan lingkungan secara keseluruhan. Melalui penggunaan ban dalam sebagai alat untuk menelusuri sungai dan drainase, masyarakat diajak untuk lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan air serta merawat lingkungan sekitar.

Kepala Kelurahan Temas, Adi Santoso, menegaskan kerjasama erat antara Kelurahan Temas dan komunitas Sabers Pungli (Sapuh bersih sampah Nyemplung Kali) Kota Batu menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan Batu Tubing. Dengan melakukan bersih sungai secara rutin, mereka berhasil menciptakan lingkungan yang aman dan bersih untuk dinikmati oleh pengunjung.

Batu Tubing bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga menjadi simbol dari semangat dan komitmen Kelurahan Temas dalam menjaga kebersihan lingkungan serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan kebersihan lingkungan dapat terus ditingkatkan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat setempat.

“ Kegiatan Batu Tubing tidak hanya menawarkan pengalaman seru bagi pengunjung, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang sangat penting dalam upaya menjaga kebersihan air dan lingkungan secara keseluruhan. Melalui penggunaan ban dalam sebagai alat untuk menelusuri sungai dan drainase, masyarakat diajak untuk lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan air serta merawat lingkungan sekitar “  ungkap Kepala Kelurahan Temas Adi Santoso, Selasa ( 18/3/2024 ).

Jarak Tempuh 2 Km

Perjalanan susur Sungai Batu Tubing ini memiliki jarak sekitar 2 Km, dimulai dari pintu masuk chekdum dusun Temas menuju Gedang Klutuk, Watu Pates sampai belakang makam dan ke desa Torongrejo. Wisatawan akan menikmati tiga kali titik istirahat untuk berselfi dengan pemandangan yang indah, menambah keseruan petualangan mereka.

“ lintas terpanjang 2 Km, sedang terpendek hanya sampai makam. Dalam perjalanannya ada 3 kali istrihat  untuk memberi kesempatan wisatawan berselfi foto dengan pemandangan yang indah, pokoknya istagramble dech “ ujar Adi bangga.

Sebelum turun ke sungai, wisatawan berkumpul di Omah Rembuk milik salah satu warga yang peduli terhadap lingkungan. Di sana, mereka diberikan briefing tentang perjalanan susur sungai, serta perlengkapan keselamatan seperti baju pelampung dan helm pengaman. Setelah itu, wisatawan dibawa menuju dermaga di ChekDum untuk memulai petualangan merek.  Disana ada kebun Mawar, wisatawan bisa berswafoto disana sebelum turun Sungai.

“ tim kami akan memberikan briefing tentang perjalanan susur Sungai dan apa yang tidak boleh dilakukan wisatawan demi menjaga lingkungan dan kearifan local. Tim juga memberikan baju pelampung dan helm pengaman “ lanjutnya.

Medan susur sungai Batu Tubing ini menantang dengan arus sungai yang deras, berkelok-kelok, dan melewati jembatan alami seperti masuk ke dalam goa. Meskipun ada jeram yang membuat ban masuk ke dalam air, kedalaman sungai tidak sampai melampaui dada orang dewasa, menjadikan pengalaman ini aman namun tetap seru. Untuk sementara jumlah pelampung ban baru 24  yang digunakan untuk kegiatan ini.

“ maklum ini murni swadaya masyarakat, dengan dana patungan menciptakan destinasi wisata ini, kami pemerintah kelurahan Temas sifatnya menstimulan kegiatan Masyarakat.” Tambahnya.

Menariknya, wisata Batu Tubing ini merupakan inisiatif swadaya masyarakat, di mana mereka berpatungan untuk menciptakan destinasi wisata ini dengan dukungan dari pemerintah kelurahan Temas. Tiket masuknya pun terjangkau, mulai dari Rp 25 ribu hingga paket lengkap Rp 80 ribu yang sudah termasuk makan dan snack.

Dengan adanya pengembangan wisata Batu Tubing, diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat akan terpacu, serta kreativitas mereka dalam mengembangkan potensi wisata dan lingkungan akan semakin berkembang. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa upaya menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. ( Buang Supeno )