Batu malangupdatenews99, – Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, bersama Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bumiaji dan sejumlah pemangku kepentingan, melakukan panen bawang merah varietas Batu Ijo dan ikan nila di Dusun Durek, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Jumat (15/9/2023).
Kegiatan ini sebagai bagian dari program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dalam menjaga ketahanan pangan dan mencegah inflasi di Kota Batu.
Dalam menjaga ketahanan pangan, Kementerian Pertanian sendiri menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti alat dan mesin pertanian (Alsintan) seperti cultivator sebanyak 44 unit dan sprayer sebanyak 240 unit, diharapkan dapat membantu petani dalam proses budidaya bawang merah varietas Batu Ijo.
Selain budidaya bawang merah, program ini juga mencakup budidaya ikan nila dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat.
Ada 3 kolam seluas 600m2 digunakan untuk budidaya ikan nila selama 6 bulan.
PJ.Walikota Batu Aries Agung Paewai menegaskan ini merupakan langkah positif dalam memastikan ketersediaan sumber protein bagi warga Kota Batu.
“Aksi perubahan kami gebyarkan adalah ‘Gebyarkan Angan’ (Gerakan Budidaya Perikanan di Lahan Pekarangan) bertujuan agar inflasi di Kota Batu tetap terjaga, dan tim TPID akan langsung berintervensi jika ada gejolak ekonomi,” ujar Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Aries Agung Paewai berharap dengan adanya kolaborasi TPID serta stakeholder lainnya, program ini bisa menjadi langkah bersama untuk mendorong pertumbuhan produksi bawang merah dan meningkatkan kesejahteraan petani dan kelompok tani.
“Dengan kolaborasi yang baik ini, kita dapat meningkatkan produksinya dan petani serta kelompok taninya semakin sejahtera,” pungkas Aries Agung Paewai.
Salah satu program TPID yang sangat penting adalah penanaman komunitas pokok, termasuk bawang merah dan nila.
Aries berharap agar semua elemen masyarakat di Kota Batu bergerak bersama dalam kegiatan ini, untuk menunjukkan betapa tingginya kepedulian masyarakat terhadap ketahanan pangan di Kota Batu.
“Kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk mendukung agar produksi komoditas yang diperlukan di Kota Batu, dalam hal ini bawang merah, bisa lebih tinggi lagi,” lanjut Aries Agung Paewai.
Sementara itu Heru Yulianto, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, menekankan peran pentingnya kelompok tani dalam keberhasilan program ini.
“Kelompok tani adalah setengah dari penduduk Kota Batu. Jika kita tidak menjaganya, ini akan menjadi permasalahan. Sektor pertanian bisa menjadi keunggulan Kota Batu ini. Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan berkah dan rejeki bagi petani dan masyarakat setempat,” tandas Heru.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sepanjang tahun 2023 sampai dengan bulan Juli, komoditas bawang merah merupakan salah satu dari 5 komoditas yang memiliki andil besar sebagai penyumbang inflasi selama 4 bulan. ( Eno )