Malangupdatenews99 – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyoroti kebutuhan guru untuk terus mengikuti perkembangan digitalisasi. Ia menekankan bahwa para pendidik tidak boleh tertinggal dalam dunia digital dan diharapkan untuk memperbanyak literasi digital serta meninggalkan rutinitas dalam pekerjaan mereka.
Penegaskan Aries disampaikan ketika memberikan ceramah umum bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kinerja (PPPK) Angkatan 85-88 di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di BPSDM Malang, Selasa (14/11/2023).
” para guru harus aktif berinovasi dalam metode pengajaran. inovasi menjadi kunci untuk menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan relevan bagi generasi muda yang tumbuh dalam era teknologi ” ungkap Aries yang juga menjabat sebagai PJ.Walikota Batu.
Selain literasi digital dan inovasi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur juga menyoroti pentingnya mengajarkan etika dan sopan santun kepada siswa.
Ditekankan bahwa aspek-aspek ini, terkadang tidak diajarkan di rumah, perlu mendapat perhatian khusus di lingkungan pendidikan. Harapannya adalah agar para guru tidak hanya menjadi pengajar materi akademis, tetapi juga pembentuk karakter yang baik bagi generasi penerus.
” para guru tidak hanya menjadi pengajar materi akademis, tetapi juga pembentuk karakter yang baik bagi generasi penerus di sekolah ” tandasnya.
” Pembentukan karakter dan akhlak yang baik tergantung bapak ibu guru. Terus berikan semangat dan aura yang baik sehingga bisa melakukan perubahan dalam dunia pendidikan di Jawa Timur,” lanjutnya.
Dengan pernyataan tersebut, Aries Agung Paewai berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kualitas pendidikan di Jawa Timur, melibatkan para guru dalam perubahan positif yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, secara tegas menegaskan komitmennya untuk menerapkan kebijakan mutasi guru setiap 2 tahun. Langkah ini diambil dengan tujuan memberikan pengalaman beragam kepada para pendidik, memperluas wawasan mereka, serta mendorong inovasi dalam dunia pendidikan.
Aries menjelaskan bahwa kebijakan mutasi guru menjadi bagian integral dari strategi pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan.
“Dengan menggeser guru ke lingkungan yang berbeda setiap 2 tahun, kita memberikan peluang bagi mereka untuk merasakan dinamika yang ada di berbagai daerah. Hal ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman mereka, tetapi juga membawa manfaat positif bagi siswa,” paparnya.
Dijelaskan tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan kepemimpinan guru.
“Melalui pengalaman di berbagai lingkungan, guru akan lebih mampu memahami kebutuhan siswa dari berbagai latar belakang dan menghadapi tantangan unik yang mungkin muncul di setiap daerah,” tambahnya.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih erat antara sekolah-sekolah di berbagai wilayah.
“Ketika guru berpindah tempat tugas, mereka membawa serta pengalaman dan pembelajaran berharga dari sekolah sebelumnya. Ini dapat menjadi sumber inspirasi dan inovasi bagi sekolah baru tempat mereka ditempatkan,” jelas Arief.
Kadis Pendidikan Jatim mengakui implementasi kebijakan ini akan membutuhkan perencanaan yang matang.
“Kami akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa mutasi guru dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisi masing-masing sekolah,” tutupnya.
Dengan langkah progresif ini, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih dinamis dan responsif terhadap perubahan, membawa manfaat positif bagi guru, siswa, dan sistem pendidikan secara keseluruhan.(Eno )