Batu malangupdatenews99, – Suara Perempuan Desa(SPD) dan Sekolah Srikandi Desa (SSD) menyampaikan aksi keprihatinan terhadap maraknya konten pornografi dan meningkatnya kasus kehamilan remaja di Batu kepada Komisi C DPRD Batu, Selasa ( 26/9/2023 ).
Dalam aksi damainya 15 aktivis perempuan dari Desa Gunungsari, Bulukerto, Sumberejo dan Giripurno, ditemui anggota Komisi C seperti Didik Machmud, Sudjono Joned dan Artawijaya di ruang Komisi C DPRD Batu.
Mereka menyoroti peran penting pemerintah dalam memitigasi dan mencegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh maraknya konten pornografi.
” kami mengharapkan pemerintah daerah Batu untuk memperketat pengawasan dan mengambil tindakan tegas terhadap penyebaran konten berbahaya ini ” Ungkap Suyatemi koordinator Sekolah Srikandi Desa Kapru, Gunungsari.
Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya penyuluhan dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas kepada remaja di Batu.
Para aktivis meminta agar program-program pendidikan yang bersifat preventif ditingkatkan, dengan melibatkan komunitas dan lembaga terkait.
Salma Safitri menegaskan kehamilan pada usia remaja juga menjadi perhatian utama dalam aksi keprihatinan ini. Suara Perempuan Desa dan Sekolah Srikandi Desa meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan akses dan informasi terkait kesehatan reproduksi kepada remaja, serta memperkuat program-program pendidikan seks di sekolah-sekolah.
Salma Safitri yang Pendiri SPD dan SSD menyebutkan dari di data di Kemenag Kota Batu, terdapat 170 remaja putri dan 43 putra yang mendapat dispensasi pernikahan dini artinya menikah sebelum usia 18 tahun dalam kurun 2020-2022.
Sementara Januari-Juni 2023, ada 3 remaja putra, 24 remaja putri dan 7 pasangan (putra dan putri) mendapat dispensasi menikah dibawah umur.
” ini menunjukkan bahwa perkawinan dini dibawah umur di kota Batu relatif tinggi. Penyebab terjadinya perkawinan disaat masih mengenyam pendidikan setingkat SLTA karena pergaulan bebas dan maraknya konten pornografi, oleh karena itu kita harus melakukan upaya dini agar tidak semakin berkembang ” jelas Salma Safitri.
Dalam tanggapannya, Didik Makhmud anggota Komisi C DPRD Batu menyambut baik aksi keprihatinan ini dan berjanji akan memperjuangkan kepentingan masyarakat terkait isu-isu tersebut di tingkat legislatif.
” perlu kolaborasi berbagai pihak untuk mencegah dan menangani Kehamilan remaja dan pornografi yang melibatkan remaja di Batu ” tandas Didik Makhmud.
Sudjono Djoned merespon apa yang disampaikan aktifis SPD sangat penting untuk didiskusikan dengan OPD terkait, yakni DP3AP2KB, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan maupun Diskominfo.
” apa yang disampaikan ini Perlu mendapat dukungan dari berbagai OPD untuk mengedukasi remaja dan orang tua mengenai kesehatan reproduksi ” kata Sudjono Djoned.
Komisi C berkomitmen untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat sipil dalam menangani masalah ini.
Aksi damai menyuarakan keprihatinan Suara Perempuan Desa dan Sekolah Srikandi Desa ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun dialog konstruktif antara pemerintah daerah dan kelompok-kelompok masyarakat dalam upaya bersama menangani masalah sosial yang semakin mengkhawatirkan di kota Batu. ( Eno )