Batu malangupdatenews99,- Berdasarkan hasil survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, Kota Batu berhasil menduduki peringkat pertama dengan tingkat kemiskinan terendah di Jawa Timur. Angka kemiskinan di Kota Batu mencapai hanya 3,31 persen, menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun sebelumnya
Kepala BPS Batu Thomas Munang Tjahyo M.Sc.M.Eng menyebutkan Persentase penduduk miskin di kota Batu menurun sebesar 0,48 poin dibanding Tahun 2022 sebesar 3,79 persen per Maret 2023. Selama periode Maret 2022 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Kota Batu mengalami penurunan sebanyak kurang lebih 0,95 ribu orang, dari total 8,05 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 7,10 ribu orang pada Maret 2023, atau mengalami penurunan sebesar 11,80 persen
Sementara itu, garis kemiskinan Kota Batu tercatat sebesar Rp 613.985,- perkapita perbulan, atau bertambah Rp 49.975,- per kapita perbulan. Angka tersebut meningkat 8,86 persen dibandingkan Tahun 2022. Sedangkan untuk jumlah penduduk miskin Kota Batu tercatat sebesar 7.100 orang atau menurun 950 orang dibandingkan Tahun 2022 yang mencapai jumlah 8.050 orang.
Di samping itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan Tahun 2023 menurun 0,29 point dibanding Tahun 2022 sebesar 0,64.
Kondisi kedalaman kemiskinan yang lebih rendah memberikan peluang untuk dapat melakukan pengentasan kemiskinan dengan upaya yang lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun terdapat tantangan dari segi kenaikan garis kemiskinan.
Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami penurunan dari 0,16 menjadi 0,06 atau turun sekitar 0,10 poin. Kondisi penduduk miskin di Kota Batu pada Tahun 2023 cenderung lebih homogen tidak terlalu parah dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini semestinya lebih memudahkan dalam penentuan kebijakan pengentasan kemiskinan yang perlu dilakukan.
Thomas Munang menjelaskan beberapa faktor yang kemungkinan mempengaruhi penurunan kemiskinan selama periode Maret 2022 hingga Maret 2023 di Kota Batu antara lain adalah: Kondisi sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 di Kota Batu yang telah kembali pulih. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu mendorong berjalannya roda ekonomi di berbagai sektor lain seperti perdagangan, akomodasi, makan minum, industri, transportasi, dan pertanian.Disamping itu adanya realisasi penyaluran Program Bantuan Sembako (BPNT) dan bantuan lain yang tepat waktu berdampak positif pada turunnya tingkat kemiskinan.
Prestasi Kota Batu ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Timur untuk terus berupaya dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan seluruh komponen masyarakat, perbaikan kondisi ekonomi dan kesejahteraan akan terus dapat dicapai.
Tingkat kemiskinan yang rendah merupakan indikator penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan suatu daerah. Diharapkan, prestasi Kota Batu ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik bagi masyarakatnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengaku sangat gembira. Dengan hasil Susenas 2023. Ia berharap dengan semakin pulihnya kinerja perekonomian daerah, maka akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap fokus pada 3 sektor unggulan daerah, yaitu pariwisata, pertanian dan UMKM. Pengembangan 3 sektor unggulan ini, terbukti ampuh dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran di masyarakat.
“Tentu saja kita sangat senang dengan informasi yang disampaikan BPS Kota Batu. Oleh karena itu, kita harus lebih fokus lagi dalam pengembangan 3 sektor unggulan kita, pariwisata, pertanian dan UMKM, yang terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Batu,” jelasnya.
Oleh karena itu, Pj Aries berharap sinergitas dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk terus dilakukan, baik DPRD, Forkopimda, Pengusaha, Pemerintahan Desa dan Kelurahan, untuk bersama-sama memiliki tujuan yang sama mengembangkan pariwisata, pertanian dan UMKM.
Termasuk terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pariwisata, memberikan bantuan kelompok tani, dan juga memfasilitasi pengembangan UMKM agar naik kelas, baik melalui permodalan, pelatihan dan pendampingan agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas.
“Kita berharap sinergitas dan kolaborasi terus ditingkatkan, baik jajaran pemerintah, DPRD, Forkopimda, Pengusaha hingga Pemerintahan Desa dan Kelurahan, agar memiliki tujuan sama mengembangkan 3 sektor unggulan, pariwisata, pertanian dan UMKM. Termasuk terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pariwisata, memberikan bantuan kelompok tani, dan juga memfasilitasi pengembangan UMKM agar naik kelas, baik melalui permodalan, pelatihan dan pendampingan agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas,” jelasnya.
Pj Aries juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat, yang telah bersama-sama pemerintah untuk membangun kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu. Ia memastikan bahwa Pemerintah akan selalu hadir untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu, membangun kepedulian dan kebersamaan, minimal mereka mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Capaian ini merupakan kerja bersama kita, dan pemerintah akan selalu hadir untuk memastikan mereka yang kurang beruntung akan terpenuhi minimal kebutuhan dasarnya,” pungkasnya.
5 besar ranking angka kemiskinan di Jawa Timur hasil survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, Pertama Kota Batu 3,31 Persen, Kota Malang 4,26 Persen, Kota Surabaya 4,65 persen, Kota Madiun 4,74 persen dan Kabupaten Sidoarjo 5,0 persen. Sementara angka kemiskinan tertinggi diraih Kabupaten Sampang mencapai 21,76 persen. Sementara rata-rata kemiskinan di Jawa Timur sebesar 10,35 Persen. ( Eno )