Perjalanan Mumun Pencipta Batik Naga Koi Tiga Dimensi, Menembus Batas

Perjalanan Mumun Pencipta Batik Naga Koi Tiga Dimensi, Menembus Batas

Batu Malangupdatenews99 – Desa Sumberejo, Kecamatan Kota Batu, jadi saksi bisu atas perjalanan menarik seorang seniman batik bernama Fatkhul Muin, yang akrab disapa Mumun. Awalnya pekerja perusahaan,mengalami perubahan drastis dalam hidupnya setelah terdampak pandemi COVID-19. Keterbatasan mobilitas dan banyak berada di rumah membuat Mumun memutuskan untuk menggali bakat seninya yang terpendam.

Mumun mulai merajut kanvas dan mengasah kemampuan melukisnya. Teman sekolahnya yang berada di Amerika menjadi jembatan bagi Mumun untuk memperkenalkan karyanya. Tidak disangka, dua lukisan Mumun bertema Topeng Malang pada tahun 2021 berhasil dibeli oleh warga Amerika dengan harga yang cukup menggiurkan.

Kesuksesan pertama Mumun tidak membuatnya puas diri. Pada tahun 2022, Mumun mempelajari seni membatik di Malang. Hasil dari perpaduan antara kemampuan melukis dan membatik menciptakan aliran seni baru, yaitu seni membatik tulis lukis. Inovasi ini menjadi yang pertama di Kota Batu bahkan mungkin di seluruh Jawa Timur.

Seni membatik tulis lukis yang diciptakannya menjadi keunikan tersendiri di dunia seni. Ia berhasil menggabungkan kehalusan dan detail lukisan dengan keindahan motif batik. Mumun banyak menciptakan karya-karya dengan motif bunga dan buah, yang menjadi komoditi khas kota Batu, yang terbaru motif ikan Koi.

Karya batik tulis lukis Mumun dipromosi hanya melalui media sosial memakai produk Al & Zahra namun dampaknya luar biasa. Pesanan karya mulai berdatangan, membuktikan bahwa inovasinya dalam seni membatik tulis lukis mampu meraih apresiasi dan popularitas yang tinggi.

Pada tahun 2023, Mumun menciptakan sebuah karya batik yang dianggap sebagai  mahakarya yaitu Batik “ Naga Koi Tiga Dimensi”. Karyanya sebagai dimensi baru seni batik dengan menghadirkan motif ikan koi dalam bentuk tiga dimensi. Karya ini menciptakan ilusi seolah-olah ikan koi itu hidup dan bergerak dalam kain.

Puncak dari penciptaan Batik “ Naga Koi Tiga Dimensi” terjadi pada pameran seni yang diselenggarakan di Gedung Graha Pancasila, Balai Kota Batu, pada November 2023. Karya Mumun menjadi sorotan utama pengunjung. Mereka terkesima melihat keunikan dan keindahan batik ini bahkan berani menawar seharga Rp.2,5 juta.

Dalam Pameran Mumun didatangi utusan PJ. Walikota dan meminta agar “Batik Naga Koi” disimpan dan tidak dipamerkan. “ Saya  bingung dengan permintaan tersebut, tapi saya patuhi saja permintaan untuk menyimpan “ ungkapnya, Kamis ( 15/2/2024 ).

Keesokan harinya, utusan itu datang kembali dan memberikan kabar mengejutkan. Pj.Walikota ternyata tertarik dengan karya Mumun dan membelinya dengan harga Rp 5,5 juta. “Alhamdulillah  ini suatau kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa memakai poduk Al & Zahra “ lanjutnya.

Keputusan PJ. Walikota Batu Aries Agung Paewai  membeli “Batik Naga Koi Tiga Dimensi” sebagai bagian dari pakaian resmi menunjukkan penghargaan terhadap seni lokal dan peran pentingnya dalam memperkuat jati diri kota.

Melalui karya spektakuler ini, Mumun telah membuka pintu pengembangan seni lokal yang berbasis pada tradisi, tetapi tetap inovatif dan relevan. “Batik Naga Koi Tiga Dimensi” adalah bukti bahwa seni dapat menjadi kekuatan penggerak untuk membangun dan memperkokoh identitas UMKM.

UMKM di Batu bisa semakin berkembang jika ada dukungan dalam bentuk bantuan dana dan pemasaran yang memainkan peran penting dalam percepatan perkembangan UMKM seperti Batik Koi. Selama ini hanya mengandalkan modal sendiri.  ( Eno )